Penyerangan Misterius Menimpa Staf Kejagung di Depok: Polisi Buru Pelaku

Insiden penyerangan misterius menimpa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial DSK (44), yang bertugas sebagai staf di Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdaskrimti) Kejaksaan Agung. Korban mengalami luka berat akibat sabetan senjata tajam saat dalam perjalanan pulang kerja di kawasan Pengasinan, Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Peristiwa yang terjadi pada dini hari Sabtu (24/5), sekitar pukul 02.30 WIB ini, masih menyisakan teka-teki. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa kasus ini telah ditangani oleh pihak kepolisian.

Menurut keterangan, pada malam sebelum kejadian, DSK yang menjabat sebagai Kasi Perangkat Keras dan Jaringan, meninggalkan kantor setelah menyelesaikan pekerjaannya. Di tengah perjalanan, hujan deras memaksa korban untuk berhenti dan berteduh. Setelah hujan mereda, DSK melanjutkan perjalanan.

Namun, nahas menimpa DSK ketika melintas di Jalan Pengasinan, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari kediamannya. Dua orang pengendara motor yang datang dari arah berlawanan tiba-tiba mendekat dan langsung menyerang korban dengan senjata tajam.

"Sambil berteriak 'Sikat', pelaku mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan saudara DS. Kemudian, pelaku kembali berteriak 'Mampus lu', sebelum akhirnya melarikan diri," ujar Harli menirukan perkataan pelaku.

Akibat serangan tersebut, DSK mengalami luka parah di pergelangan tangan kanannya. Korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Hasil diagnosa awal menunjukkan bahwa urat kelingking tangan kanan korban putus dan tidak dapat digerakkan.

Jaksa Agung telah menjenguk DSK di rumah sakit dan memastikan bahwa korban mendapatkan penanganan medis yang optimal. Jaksa Agung juga mengimbau seluruh jajaran Kejaksaan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat bertugas di malam hari.

Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas dan motif pelaku penyerangan. Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi terkait kasus ini, termasuk korban sendiri. Berdasarkan keterangan yang diperoleh, korban mengaku tidak memiliki masalah dengan siapapun.

"Korban baru saja selesai dimintai keterangan di rumah sakit. Sejauh ini, belum ada indikasi korban memiliki masalah dengan seseorang," kata AKBP Bambang.

Lebih lanjut, AKBP Bambang menjelaskan bahwa tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut. Namun, polisi telah meminta keterangan dari enam atau tujuh orang yang berada di sekitar lokasi kejadian. Polisi juga telah melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian, namun tidak menemukan kamera CCTV yang mengarah langsung ke tempat kejadian perkara.

Polisi memastikan tidak ada barang berharga milik korban yang hilang dalam kejadian tersebut. Sepeda motor yang dikendarai korban juga tidak dicuri oleh pelaku. Korban hanya mengalami luka akibat sabetan senjata tajam.

"Tidak ada barang yang hilang. Sepeda motor korban juga utuh dan tidak mengalami kerusakan," tegas AKBP Bambang.

Saat ini, pihak kepolisian masih terus mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas dan motif pelaku penyerangan. Kasus ini menjadi perhatian serius pihak Kejaksaan Agung dan kepolisian, mengingat korban merupakan seorang ASN yang bertugas di bidang penting.

Daftar Saksi:

  • Saksi 1
  • Saksi 2
  • Saksi 3
  • Saksi 4
  • Saksi 5
  • Saksi 6
  • Saksi 7

Kerugian:

  • Luka berat di pergelangan tangan kanan.
  • Urat kelingking kanan putus dan tidak dapat digerakkan.

Barang Bukti:

  • Senjata tajam yang digunakan pelaku (masih dalam pencarian).
  • Sepeda motor korban (diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut).

Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan memberikan informasi yang relevan kepada pihak kepolisian jika memiliki informasi terkait kasus ini.