Telkom Optimistis Dongkrak Harga Saham Usai RUPS: Buyback Rp3 Triliun dan Nahkoda Baru

Pasca Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengumumkan beberapa langkah strategis yang diharapkan dapat meningkatkan nilai saham perusahaan. Salah satu langkah utama adalah program pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp 3 triliun. Selain itu, RUPST juga menyetujui penunjukan Dian Siswarini sebagai Direktur Utama yang baru, menggantikan Ririek Adriansyah.

Honesti Basyir, Direktur Wholesale & International Service Telkom, menjelaskan bahwa aksi buyback ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan valuasi saham TLKM yang selama ini dinilai belum mencerminkan potensi sebenarnya. “Rencana kami untuk meningkatkan harga saham yang selama ini undervalued adalah dengan buyback, tapi tentu saja itu tidak cukup,” ujarnya usai RUPST.

Manajemen Telkom menegaskan komitmennya untuk memperkuat fundamental perusahaan. Beberapa inisiatif yang akan dijalankan meliputi modernisasi infrastruktur, pengembangan pusat data (data center), serta transformasi bisnis secara organik dan anorganik. Honesti Basyir menambahkan, pihaknya optimis bahwa langkah-langkah strategis ini akan berdampak positif pada harga saham Telkom di masa mendatang.

Penunjukan Dian Siswarini sebagai Direktur Utama juga dipandang sebagai katalis positif oleh para investor. Pengalaman Dian Siswarini dalam memimpin transformasi digital di XL Axiata diharapkan dapat mempercepat akselerasi bisnis Telkom, khususnya di segmen enterprise, data, dan cloud. Keahliannya dalam inovasi dan adaptasi terhadap perubahan teknologi menjadi modal penting bagi Telkom untuk bersaing di era digital.

Pada penutupan perdagangan hari Selasa, saham TLKM menunjukkan respons positif dengan kenaikan sebesar 1,07 persen ke level 2.830. Secara mingguan, saham ini telah meningkat sebesar 3,28 persen, dan dalam sebulan terakhir mengalami apresiasi sebesar 10,55 persen. Kinerja positif ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek Telkom.

RUPST juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 21,04 triliun, yang setara dengan 89 persen dari laba bersih tahun 2024 atau Rp 212,46 per saham. Kebijakan dividend payout ratio yang tinggi ini, dikombinasikan dengan program buyback dan perubahan manajemen, diyakini akan memberikan sentimen positif tambahan bagi pergerakan harga saham TLKM.

Secara keseluruhan, prospek saham TLKM dinilai menarik bagi investor yang mencari kombinasi antara dividen yang stabil dan potensi pertumbuhan harga saham. Aksi korporasi senilai Rp 3 triliun, fokus pada penguatan fundamental, dan kepemimpinan baru diharapkan dapat membawa Telkom menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.