Oknum LSM Diduga Intimidasi SDN di Sumenep, Dewan Pendidikan Geram

Insiden di SDN Duko 1 Kangean: Dewan Pendidikan Sumenep Kecam Tindakan Oknum LSM

Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) mengecam keras insiden yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Duko 1, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep. Insiden tersebut melibatkan seorang oknum anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diduga melakukan tindakan intimidasi terhadap para guru dan siswa.

Menurut laporan, oknum LSM bernama Muhlis, dari LSM BIDIK, melakukan aksi provokatif di ruang guru SDN Duko 1 pada Senin (26/5/2025). Aksi tersebut berupa menggebrak meja dan melontarkan kata-kata dengan nada tinggi. Tindakan ini membuat para guru terkejut dan menciptakan suasana yang tidak kondusif di lingkungan sekolah. Bahkan, beberapa siswa dilaporkan mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

Ketua DPKS Sumenep, Mulyadi, menyatakan bahwa insiden tersebut sangat memalukan dan tidak dapat ditoleransi. Ia mendesak pihak kepolisian untuk segera turun tangan dan menindak tegas pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Tindakan intimidasi seperti ini tidak boleh dibiarkan. Guru-guru berhak mendapatkan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, tanpa adanya tekanan dari pihak manapun," ujar Mulyadi.

DPKS juga mengingatkan kepada seluruh LSM untuk tetap menjunjung tinggi etika dan norma dalam menjalankan tugas sosialnya. Kontrol sosial memang penting, tetapi harus dilakukan dengan cara yang konstruktif dan tidak merugikan pihak lain.

Kronologi Kejadian

Insiden ini bermula ketika Muhlis mendatangi SDN Duko 1 untuk mempertanyakan realisasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Diduga dana BOS tersebut tidak sesuai dengan peruntukannya. Sempat terjadi adu argumen antara Muhlis dan Kepala Sekolah, Moh. Yunus. Namun, situasi memanas ketika Muhlis menggebrak meja dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat Muhlis beberapa kali berusaha memegang tangan para guru dan menantang mereka untuk memukulnya. Aksi ini sontak membuat para siswa ketakutan dan menangis.

Pihak sekolah kemudian berusaha untuk mengeluarkan Muhlis dari ruang guru. Suasana semakin tidak terkendali. Atas kejadian tersebut DPKS memberikan pernyataan sikap.

Sikap Dewan Pendidikan

DPKS sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut dan akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

DPKS mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar. DPKS juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusivitas lingkungan pendidikan di Kabupaten Sumenep.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan oleh DPKS:

  • Mengecam keras tindakan intimidasi yang dilakukan oleh oknum LSM.
  • Mendesak kepolisian untuk segera menindak tegas pelaku.
  • Mengingatkan seluruh LSM untuk menjunjung tinggi etika dan norma.
  • Mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kondusivitas.

DPKS berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi di kemudian hari. Lembaga pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa dan guru.