Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai Picu Krisis BBM di Bengkulu, Pertamina Siagakan Puluhan Armada Darat

Kondisi Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu yang mengalami pendangkalan sejak Maret 2025 telah menyebabkan terganggunya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah tersebut. Kapal-kapal pengangkut BBM kesulitan untuk bersandar, memicu respons cepat dari PT Pertamina (Persero).

Menyikapi situasi ini, Pertamina mengeluarkan surat darurat level I dan mengaktifkan tim satuan tugas (satgas) untuk memastikan pendistribusian BBM tetap berjalan. Pemerintah Provinsi Bengkulu pun menetapkan status kritis mengingat dampak pendangkalan pelabuhan tidak hanya dirasakan pada sektor energi, tetapi juga aktivitas ekspor, impor, dan pelayaran menuju Pulau Enggano.

Sebagai solusi sementara, Pertamina mengoptimalkan jalur darat untuk memasok kebutuhan energi masyarakat Bengkulu. Sebanyak 64 mobil tangki BBM dikerahkan secara nonstop dari berbagai wilayah untuk memastikan ketersediaan pasokan.

Armada tangki tersebut mengambil pasokan dari tiga lokasi strategis:

  • Teluk Kabung, Sumatera Barat: Dengan jarak tempuh mencapai 26 jam perjalanan darat.
  • Lubuk Linggau: Memasok BBM dengan estimasi waktu tempuh 12 jam.
  • Panjang: Bertanggung jawab menyuplai BBM ke Kabupaten Bengkulu Selatan dengan perjalanan selama 18 jam.

Upaya ini dilakukan siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan BBM di Bengkulu, termasuk para pengemudi truk tangki yang harus menempuh perjalanan panjang dan melelahkan. Dengan adanya upaya ini, pasokan BBM di Bengkulu saat ini justru melebihi kebutuhan normal harian.

Untuk jenis Pertalite, Pertamina meningkatkan pasokan dari 650 kiloliter per hari menjadi 714 kiloliter per hari. Sementara untuk Pertamax, pasokan dinaikkan secara signifikan dari 120 kiloliter per hari menjadi 200 kiloliter per hari.

Pertamina mengimbau masyarakat Bengkulu untuk tidak panik karena stok BBM secara nasional dan regional dalam kondisi aman. Pertamina berkomitmen penuh untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di seluruh Indonesia dan berharap agar permasalahan pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai dapat segera teratasi sehingga suplai BBM melalui jalur laut dapat kembali normal.