Bencana Banjir Pekanbaru: Ribuan Warga Terdampak, Ekonomi Terpuruk, dan Anak-Anak Terpaksa Putus Sekolah

Bencana Banjir Pekanbaru: Ribuan Warga Terdampak, Ekonomi Terpuruk, dan Anak-Anak Terpaksa Putus Sekolah

Banjir yang melanda Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, sejak sepekan lalu (hingga 10 Maret 2025) telah menimbulkan dampak signifikan terhadap kehidupan ribuan warga. Meskipun intensitas hujan telah mereda dan ketinggian air mulai surut di beberapa wilayah, banyak keluarga yang masih bertahan di pengungsian karena kondisi rumah mereka belum memungkinkan untuk dihuni. Kerugian ekonomi dan terganggunya pendidikan anak-anak menjadi masalah krusial yang dihadapi para korban bencana ini.

Salah satu warga terdampak, Nova (40), menceritakan pahitnya pengalaman keluarganya selama lima hari mengungsi di rumah adiknya di Jalan Arifin Achmad. Bersama suami, Weliyanto (44), dan tiga anaknya, mereka terpaksa meninggalkan rumah yang terendam banjir di Kelurahan Sri Meranti. Suami Nova, yang berprofesi sebagai pedagang keliling, sama sekali tak dapat berjualan selama banjir berlangsung. Hal ini mengakibatkan terhentinya pendapatan keluarga dan menimbulkan kesulitan ekonomi yang cukup berat. "Kami tidak mendapatkan bantuan karena kami mengungsi di rumah saudara, bukan di posko," ungkap Nova dengan nada pasrah.

Kerugian material juga cukup signifikan. Peralatan elektronik seperti kulkas dan televisi terendam, sementara lemari pakaian roboh karena terendam air dalam waktu lama. Nova mengaku belum bisa menghitung total kerugian yang dideritanya, dan fokus utamanya saat ini adalah agar banjir segera surut sehingga keluarganya dapat kembali ke rumah. Rutinitas harian Nova dan keluarganya kini terfokus pada pengecekan kondisi rumah dan kembali ke tempat pengungsian. Dua dari tiga anaknya, yang bersekolah di tingkat SD dan SMP, terpaksa diliburkan sementara karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Bencana banjir di Kecamatan Rumbai, yang disebabkan oleh luapan Sungai Siak, diperkirakan telah berdampak pada sekitar 17.000 jiwa. Meskipun Pemerintah Kota Pekanbaru telah mendirikan posko tanggap darurat, menyediakan tenda pengungsian, dan mendistribusikan bantuan makanan dan pakaian, namun masih banyak warga yang belum mendapatkan akses bantuan secara optimal, terutama bagi mereka yang memilih mengungsi di rumah saudara. Permasalahan akses bantuan dan pemulihan ekonomi bagi warga terdampak menjadi tantangan besar yang harus segera ditangani oleh pemerintah setempat. Langkah-langkah konkret untuk membantu para pedagang kecil yang terdampak, serta program pemulihan pendidikan bagi anak-anak yang terganggu sekolahnya, perlu segera disusun dan diimplementasikan untuk meminimalisir dampak jangka panjang bencana ini.

Berikut poin-poin penting dampak banjir Pekanbaru:

  • Ribuan warga terdampak, sebagian besar masih mengungsi.
  • Kerugian ekonomi yang signifikan, terutama bagi pedagang kecil.
  • Anak-anak terpaksa putus sekolah sementara.
  • Akses bantuan belum merata kepada seluruh korban.
  • Perlunya program pemulihan ekonomi dan pendidikan jangka panjang.