Jejak Sejarah Islam di Jepang: Tujuh Masjid Bersejarah yang Menawan

Jejak Sejarah Islam di Jepang: Tujuh Masjid Bersejarah yang Menawan

Jepang, negeri sakura yang terkenal akan keindahan alam dan kekayaan budayanya, menyimpan sejumlah situs bersejarah yang tak hanya mencerminkan pesona arsitektur, namun juga jejak perkembangan komunitas Muslim di negara tersebut. Keberadaan tujuh masjid bersejarah berikut ini menjadi bukti nyata kontribusi dan integrasi komunitas Muslim dalam sejarah Jepang, sekaligus menawarkan perpaduan unik antara arsitektur Islam dan sentuhan khas Jepang.

Berikut adalah tujuh masjid bersejarah di Jepang yang patut dikunjungi, masing-masing menyimpan kisah unik dan arsitektur yang memikat:

  1. Masjid Kobe (Kobe Mosque): Didirikan pada 2 Agustus 1935 di Prefektur Hyogo, Masjid Kobe merupakan masjid tertua di Jepang. Bangunan ini merupakan saksi bisu perjalanan panjang komunitas Muslim di Kobe, yang telah berkembang sejak awal abad ke-20. Arsitek asal Ceko, Jan Josef Švagr, berhasil menciptakan desain yang harmonis, menggabungkan elemen-elemen arsitektur Islam dengan sentuhan estetika Jepang. Menariknya, masjid ini bahkan mampu bertahan dari kerusakan akibat Perang Dunia II, menjadikannya simbol ketahanan dan keberlangsungan komunitas Muslim di tengah gejolak sejarah.

  2. Tokyo Camii: Terletak di Distrik Shibuya, Tokyo, Tokyo Camii merupakan masjid terbesar di Jepang dengan gaya arsitektur Ottoman-Turki yang megah. Dibangun pada tahun 1938 oleh komunitas Tatar dari Kazan, Rusia, masjid ini kemudian direnovasi pada tahun 2000. Keberadaan Tokyo Camii tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan dan pertemuan bagi komunitas Muslim di Tokyo, menjadi jembatan antara tradisi dan masa depan.

  3. Masjid Nagoya: Perjalanan Masjid Nagoya cukup unik. Setelah masjid kayu pertama terbakar selama Perang Dunia II, komunitas Muslim Nagoya harus menunggu selama 50 tahun untuk memiliki tempat ibadah kembali. Kisah pembangunan kembali masjid ini mencerminkan semangat dan ketekunan komunitas dalam menjaga keberlangsungan ibadah dan kebersamaan. Masjid ini kini berdiri sebagai simbol kebangkitan dan persatuan.

  4. Masjid Indonesia Nagoya (MINA): Sebagai masjid pertama di Nagoya yang diprakarsai oleh Komunitas Muslim Indonesia, MINA lebih dari sekadar tempat ibadah. Berbagai kegiatan, mulai dari kajian Islam, mengaji, hingga kegiatan sosial dan wisata (rihlah), menjadikan MINA sebagai pusat komunitas dan jembatan penghubung antara budaya Indonesia dan Jepang.

  5. Masjid Fujikawaguchiko: Terletak di Prefektur Yamanashi dengan latar belakang Gunung Fuji yang ikonik, Masjid Fujikawaguchiko dibangun pada tahun 2020 untuk memenuhi kebutuhan komunitas Muslim yang terus berkembang di kawasan wisata populer ini. Keberadaan masjid ini menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam Jepang dengan nilai-nilai spiritual Islam.

  6. Masjid Ja’me Yokohama: Masjid Ja’me merupakan masjid pertama di Yokohama, berdiri sejak tahun 2006. Masjid ini aktif menyelenggarakan berbagai program, termasuk kelas pendidikan anak, program untuk perempuan, dan acara-acara musiman, menunjukkan peran penting masjid dalam pembinaan komunitas dan pengenalan Islam kepada masyarakat luas.

  7. Masjid Fukuoka: Masjid Fukuoka, yang diresmikan pada tahun 2009, menandai kehadiran masjid pertama di Pulau Kyushu. Berkaitan erat dengan Pusat Islam Fukuoka (Fukuoka Islamic Center) yang berdiri sejak 1998, masjid ini berperan penting dalam melayani kebutuhan umat Muslim di Kyushu serta mempromosikan persatuan dan kegiatan sosial-budaya.

Keberadaan tujuh masjid bersejarah ini menunjukkan dinamika perkembangan komunitas Muslim di Jepang dan kontribusinya dalam memperkaya khazanah budaya dan sejarah Jepang. Arsitektur yang unik dan kisah di balik pembangunannya menjadikan masing-masing masjid sebagai destinasi menarik bagi para wisatawan dan peneliti sejarah, menawarkan pengalaman yang mendalam tentang perpaduan harmonis antara Islam dan budaya Jepang.