Atasi Peradangan Kronis dengan 13 Pilihan Makanan Lezat dan Bernutrisi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat memicu berbagai penyakit serius seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan autoimun.
Pola makan memainkan peran penting dalam mengendalikan peradangan. Konsumsi makanan yang tepat dapat membantu meredakan peradangan secara alami dan menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Berikut adalah 13 makanan anti-inflamasi yang dapat Anda masukkan ke dalam menu harian:
- Beri: Kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan antosianin, beri seperti stroberi, blueberry, raspberry, dan blackberry dapat mengurangi risiko penyakit dan menunda perkembangan kanker.
- Ikan Berlemak: Sumber asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) yang baik, ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel membantu mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan sindrom metabolik, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit ginjal. Asam lemak ini diubah menjadi resolvin dan protectin yang memiliki efek anti-inflamasi.
- Brokoli: Mengandung sulforafan, antioksidan yang mengurangi peradangan dengan menurunkan kadar sitokin dan faktor nuklir kappa B (NF-κB), sehingga menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.
- Alpukat: Mengandung kalium, magnesium, serat, lemak tak jenuh tunggal, karotenoid, dan tokoferol yang menyehatkan jantung. Alpukat dapat mengurangi peradangan pada sel-sel kulit dan menurunkan penanda inflamasi.
- Teh Hijau: Mengandung antioksidan dan zat epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang menghambat peradangan dengan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi dan kerusakan asam lemak.
- Paprika: Kaya akan vitamin C dan antioksidan, termasuk quercetin yang dapat mengurangi peradangan terkait penyakit kronis seperti diabetes. Cabai mengandung asam sinapik dan asam ferulat yang mendukung penuaan sehat.
- Jamur: Rendah kalori dan kaya akan selenium, tembaga, vitamin B, fenol, dan antioksidan lain yang memberikan perlindungan antiperadangan.
- Anggur: Mengandung antosianin yang mengurangi peradangan dan resveratrol yang melindungi jantung dari peradangan, serta menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, radang sendi, Alzheimer, dan gangguan mata.
- Kunyit: Mengandung kurkumin, senyawa antiinflamasi yang kuat. Kunyit mengurangi peradangan yang berhubungan dengan radang sendi, diabetes, dan penyakit lainnya.
- Minyak Zaitun Extra Virgin: Mengurangi risiko penyakit jantung, kanker otak, obesitas, dan kondisi kesehatan serius lainnya. Mengandung oleocanthal, antioksidan dengan efek sebanding dengan ibuprofen.
- Cokelat Hitam dan Kakao: Mengandung antioksidan yang membantu mengurangi inflamasi, mengurangi risiko penyakit, dan menghasilkan penuaan yang lebih sehat. Flavonol menjaga sel endotel arteri tetap sehat.
- Tomat: Sumber vitamin C, kalium, dan likopen yang bermanfaat untuk mengurangi senyawa pro-inflamasi terkait beberapa jenis kanker. Memasak tomat dalam minyak zaitun meningkatkan penyerapan likopen.
- Ceri: Kaya akan antioksidan seperti antosianin dan katekin yang mengurangi peradangan. Jus ceri asam dapat menurunkan kadar penanda inflamasi CRP.
Selain mengonsumsi makanan anti-inflamasi, penting untuk membatasi makanan yang memicu peradangan seperti makanan cepat saji, makanan olahan, minuman manis, dan karbohidrat olahan. Dengan perubahan pola makan yang tepat, Anda dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.