India Intensifkan Diplomasi Global Pasca-Insiden di Kashmir
India Tingkatkan Upaya Diplomasi Global Setelah Serangan di Kashmir
Pasca-serangan yang terjadi di wilayah Kashmir yang dikelola India pada tanggal 22 April 2025, yang menewaskan puluhan orang, India meningkatkan upaya diplomatiknya secara global. Serangan tersebut, yang diklaim didalangi oleh kelompok militan yang berbasis di Pakistan, telah memicu ketegangan antara kedua negara.
Sebagai bagian dari strategi ini, India mengirimkan delegasi parlemen ke 33 negara. Misi ini bertujuan untuk menggalang dukungan internasional dalam melawan kelompok-kelompok militan yang diduga berbasis di Pakistan, yang menurut India bertanggung jawab atas serangan lintas batas baru-baru ini. Delegasi tersebut dibekali dengan dokumen yang merinci sejarah dugaan dukungan Pakistan terhadap terorisme, kebijakan 'nol toleransi' India terhadap terorisme, dan bukti-bukti yang mengaitkan serangan bulan April dengan kelompok-kelompok teroris yang berbasis di Pakistan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, menekankan bahwa misi ini adalah upaya politik untuk menyampaikan tekad India dalam memerangi terorisme. India mendesak dunia untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku terorisme lintas batas, yang menurutnya telah melawan India selama 40 tahun.
Pakistan membantah keterlibatannya dalam serangan tersebut dan menyebut serangan balasan India sebagai tindakan yang tidak beralasan dan agresif. Islamabad juga melakukan upaya diplomatik sendiri, termasuk kunjungan Perdana Menteri Shehbaz Sharif ke Turki.
Perang Narasi di Tingkat Global
Perseteruan yang meningkat ini mendorong India dan Pakistan untuk berusaha membangun narasi mereka sendiri tentang konflik tersebut di panggung internasional.
Delegasi Pakistan berfokus pada isu-isu seperti:
- Pelanggaran gencatan senjata oleh India
- Ancaman India untuk mengurangi pasokan air Sungai Indus
- Posisi Pakistan dalam sengketa Kashmir
Analis kebijakan dan diplomat berpendapat bahwa kampanye diplomatik India bertujuan untuk melegitimasi tindakan di masa depan terhadap Pakistan dengan alasan membela diri di bawah hukum internasional. Keikutsertaan anggota parlemen oposisi dalam delegasi India menunjukkan persatuan dan memberikan kredibilitas pada posisi India.
Mantan diplomat India, Anil Wadhwa, menyatakan bahwa delegasi tersebut akan melawan narasi palsu Pakistan yang tidak mengakui keterlibatannya dalam serangan Kashmir. Ia menambahkan bahwa upaya ini akan mengatasi keraguan di kalangan mitra internasional akibat narasi yang dikeluarkan oleh Pakistan.
Kunjungan Menteri Luar Negeri India S Jaishankar ke Belanda, Denmark, dan Jerman juga menyoroti penjangkauan India kepada mitra globalnya. Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul, Jaishankar menegaskan kembali sikap New Delhi dalam memerangi terorisme, dengan menyatakan bahwa India tidak memiliki toleransi terhadap terorisme dan tidak akan pernah menyerah pada ancaman nuklir.
Upaya Diplomasi Sebelumnya
Ini bukan pertama kalinya India mengirimkan delegasi parlemen ke luar negeri untuk menggalang dukungan diplomatik dan menjelaskan posisi kebijakan luar negerinya, terutama terkait konflik yang melibatkan Pakistan. Setelah serangan terhadap parlemen India pada bulan Desember 2001, pemerintah mengirimkan delegasi multi-partai untuk memberikan pengarahan kepada para pemimpin dunia mengenai dugaan campur tangan kelompok-kelompok militan yang berbasis di Pakistan dalam melakukan serangan tersebut.
Namun, delegasi saat ini lebih menonjol karena skala dan cakupannya lebih besar dibandingkan dengan kejadian-kejadian sebelumnya, didukung lanskap geopolitik di mana India merupakan negara ekonomi utama G20, anggota Quad dan pemain kunci dalam forum-forum global. Misi Pakistan bukanlah tandingan dalam hal skala dan cakupannya.
Mantan komisaris tinggi India untuk Pakistan, Ajay Bisaria, mengatakan bahwa narasi India akan beresonansi secara lebih global dengan para mitra dan organisasi multilateral. Bisaria menambahkan bahwa delegasi India juga mewakili konsensus nasional yang kuat, ini memberikan India kesempatan untuk membangun dukungan internasional dalam perang global baru melawan terorisme.
Ia menambahkan bahwa sangat penting bagi India untuk meningkatkan diplomasi globalnya, memanfaatkan pendekatan-pendekatan inovatif seperti delegasi parlemen untuk melawan narasi paksa militer Pakistan dan menunjukkan tanggapan terukur India terhadap tantangan-tantangan keamanan negara.