Gustiwiw: Warisan Musik Internasional dan Sentuhan Jenaka dari Putra Legenda 80-an
Gustiwiw: Warisan Musik Internasional dan Sentuhan Jenaka dari Putra Legenda 80-an
Gustiwiw, musisi muda berbakat, mengungkapkan perjalanan uniknya dalam dunia musik, sebuah perjalanan yang dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya dan eksplorasi genre yang luas. Putra dari musisi era 80-an, Timur Priyono, pencipta lagu-lagu hits seperti "Yang Penting Hepi" dan "Sedap Betul", Gustiwiw memiliki kisah awal yang tak biasa dalam menapaki karier bermusiknya. Dalam wawancara di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (9/3/2025), Gustiwiw berbagi pengalaman masa kecilnya yang berpengaruh signifikan terhadap gaya bermusiknya saat ini.
Uniknya, sang ayah, Timur Priyono, mengenalkan Gustiwiw pada musik-musik Barat sejak usia dini, terutama band-band legendaris Inggris seperti Queen, The Beatles, dan The Police. Namun, terdapat larangan yang cukup mengejutkan: Gustiwiw dilarang mendengarkan lagu-lagu berbahasa Indonesia. "Kalau musik, aku sebenarnya dipaparkan oleh almarhum ayah itu ke (musiknya) Queen. Dulu tuh gak boleh dengerin lagu berbahasa Indonesia (sama ayah). Dulu gak boleh, karena menurut Papa 'Jangan nak, industrinya sedang tidak baik'," ungkap Gustiwiw. Alasan di balik larangan tersebut hingga kini masih menjadi misteri bagi Gustiwiw, namun ia patuh dan menekuni musik internasional.
Pengaruh musik Barat sangat kental dalam perjalanan bermusik Gustiwiw. Ia mendalami karya-karya Queen secara intensif, termasuk lagu-lagu yang kurang populer. Ia juga menyelami musik The Police, khususnya penampilan live mereka. Pengalamannya tidak berhenti di situ. Ia juga diperkenalkan pada karya-karya komposer Yanni, yang membuka cakrawalanya pada musik orkestra. Perjalanan eksplorasinya berlanjut ke musik Jepang dan Latin, yang dinilai Gustiwiw memiliki keunikan tersendiri. Pendidikan formalnya di sekolah dan perguruan tinggi semakin memperkaya wawasan musiknya dengan pendalaman musik klasik.
Meskipun perjalanan musiknya diawali dengan musik internasional, Gustiwiw tetap mengakui pengaruh karya-karya sang ayah sebagai inspirasinya. Ia telah merilis satu album dan beberapa single yang dikenal dengan nuansa jenaka. "Biasanya orang kan terpaku sama satu genre aja, sedangkan aku punya pemahaman kalau genre itu dibuat sebenarnya nggak pernah disengaja," jelas Gustiwiw, menggambarkan fleksibilitas dan keberaniannya dalam berkreasi di luar batasan genre musik yang kaku. Hal ini menunjukkan bahwa Gustiwiw telah mampu memadukan warisan musik internasional yang didapatkannya dengan sentuhan unik dan jenaka, menghasilkan karya-karya yang segar dan berbeda.
Dari pengalamannya, terlihat bagaimana lingkungan dan pendidikan musik sejak dini dapat membentuk karakter seorang musisi. Kisah Gustiwiw menunjukkan bahwa larangan terkadang dapat menghasilkan kreativitas yang tak terduga, dan bagaimana eksplorasi genre yang luas dapat melahirkan karya-karya musik yang kaya dan orisinal. Ia berhasil menciptakan gaya bermusiknya sendiri, sebuah perpaduan unik dari pengaruh internasional dan sentuhan pribadi yang jenaka, sebuah warisan yang tak hanya dipengaruhi oleh sang ayah, tetapi juga oleh perjalanan penemuan dirinya di dunia musik yang dinamis.