Kemewahan Berlebihan dalam Islam: Hindari Penggunaan Emas, Perak, dan Sutra dalam Dekorasi Rumah

Dalam ajaran Islam, kesederhanaan dan fungsi menjadi landasan utama dalam mendekorasi rumah. Lebih dari sekadar estetika, penataan ruang seharusnya mencerminkan rasa syukur dan ketenangan hati. Sebuah studi ilmiah berjudul "Islamic Values in The Design of Residential Internal Layout" menyoroti pentingnya nilai-nilai Islam dalam desain interior rumah, menekankan bahwa kemewahan berlebihan, khususnya penggunaan material tertentu, sebaiknya dihindari.

Salah satu aspek yang ditekankan adalah larangan menggunakan perabot makan dari emas dan perak. Hadis Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa menggunakan wadah dari emas atau perak sama halnya dengan menuangkan api neraka ke dalam perut. Larangan ini bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk pengendalian diri dari sifat berlebihan dan membanggakan kekayaan. Islam mendorong umatnya untuk hidup sederhana dan bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT.

Selain emas dan perak, penggunaan kain sutra sebagai seprai atau sarung bantal juga tidak dianjurkan, kecuali dalam kondisi tertentu yang berkaitan dengan kesehatan. Prinsipnya sama, menghindari kemewahan yang tidak perlu dan mengutamakan fungsi dari sebuah barang. Tujuan utama dari penataan rumah dalam Islam adalah menciptakan lingkungan yang tenang, nyaman, dan menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT.

Lebih lanjut, Islam juga melarang penempatan lukisan makhluk hidup atau patung tiga dimensi di dalam rumah. Keberadaan patung dipercaya dapat menghalangi malaikat masuk ke dalam rumah. Namun, pengecualian diberikan untuk boneka atau mainan anak-anak, karena tujuan utamanya adalah sebagai sarana hiburan dan pendidikan.

Secara keseluruhan, Islam mengajarkan umatnya untuk bijak dalam mendekorasi rumah. Bukan berarti melarang keindahan, tetapi lebih menekankan pada kesederhanaan, fungsi, dan rasa syukur. Rumah seharusnya menjadi tempat berlindung yang nyaman, menenangkan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan menjadi ajang pamer kekayaan dan kemewahan. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, umat Islam dapat menciptakan rumah yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan nilai-nilai spiritual.