InJourney Jamin Pemasangan Stairlift di Borobudur Tanpa Merusak Struktur Candi
Pemasangan stairlift dan ramp di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, diklaim tidak akan menimbulkan kerusakan pada struktur bangunan bersejarah tersebut. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, selaku pihak yang bertanggung jawab, menegaskan bahwa proyek ini dirancang dengan sistem bongkar pasang tanpa menggunakan paku maupun bor.
"InJourney menjamin tidak ada kerusakan sedikit pun pada struktur candi. Prasarana yang kami bangun bersifat portable, bongkar pasang," ujar Direktur Utama InJourney, Maya Watono, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (27/5/2025).
Menurut Maya, seluruh proses pemasangan stairlift telah melalui perhitungan teknik sipil yang matang. Rancangan ramp dan stairlift juga telah mendapatkan persetujuan dari Museum dan Cagar Budaya (MCB) di bawah Kementerian Kebudayaan. Desain yang disetujui tersebut telah melalui proses Analisis Dampak Pusaka atau Heritage Impact Assessment (HIA) dari UNESCO, untuk memastikan tidak ada dampak negatif terhadap warisan budaya dunia ini.
Pemasangan stairlift dan ramp difokuskan pada sisi selatan candi, yang merupakan jalur utama untuk naik ke bangunan candi. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan faktor kemiringan dan kondisi tangga yang licin, yang dapat menyulitkan pengunjung, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Tujuan utama dari pemasangan stairlift ini adalah untuk meningkatkan inklusivitas Candi Borobudur, sehingga dapat diakses oleh semua kalangan.
"Candi Buddha ini merupakan tempat ibadah. Ada keinginan dari para biksu senior yang sudah puluhan tahun tidak dapat beribadah karena kesulitan naik ke candi," jelas Maya.
InJourney mencontohkan beberapa bangunan bersejarah di berbagai negara yang juga telah menerapkan solusi serupa, seperti Akropolis di Yunani dan Angkor Wat di Kamboja, serta stairlift di Castle of Cretes, Yunani. Langkah ini menunjukkan bahwa upaya meningkatkan aksesibilitas di situs bersejarah adalah praktik umum yang dilakukan secara global.
Pemasangan stairlift dan ramp ini merupakan bagian dari masterplan yang disiapkan menjelang pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Candi Borobudur pada 29 Mei 2025. InJourney juga berencana untuk mengkaji keberlanjutan pemasangan stairlift dan ramp ini setelah pertemuan tersebut.
"Saya berharap ini dapat diteruskan. Kami akan menunjukkan bahwa apa yang kami buat organik dengan candi dan sama sekali tidak merusak. Semoga berkelanjutan," pungkas Maya.
Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Desain Portable: Stairlift dirancang portable agar tidak merusak struktur asli candi.
- Persetujuan MCB dan UNESCO: Desain telah disetujui oleh Museum dan Cagar Budaya (MCB) dan sesuai dengan standar UNESCO.
- Fokus pada Inklusivitas: Pemasangan bertujuan meningkatkan aksesibilitas bagi semua pengunjung, termasuk para biksu senior dan penyandang disabilitas.
- Inspirasi dari Situs Dunia Lain: Contoh dari Akropolis, Angkor Wat, dan Castle of Cretes menunjukkan praktik serupa di situs bersejarah lainnya.
- Bagian dari Masterplan: Proyek ini merupakan bagian dari persiapan pertemuan penting antara pemimpin negara.