Program PMT PTBA: Kolaborasi Tangani Gizi Buruk dan TBC pada Anak di Muara Enim

Program PMT PTBA: Kolaborasi Tangani Gizi Buruk dan TBC pada Anak di Muara Enim

Setahun silam, Titin Kurniasih, warga Desa Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, dilanda kecemasan mendalam melihat kondisi anaknya, Dika. Bayi berusia 1 tahun 3 bulan itu hanya memiliki berat badan 7 kilogram, jauh di bawah angka ideal 10 kilogram. Batuk kronis dan nafsu makan yang menurun menjadi pertanda masalah kesehatan serius. Pemeriksaan di Rumah Sakit Bukit Asam Medika (RS BAM) pada Desember 2023 mengungkap diagnosis tuberkulosis (TBC) setelah ditemukannya flek paru-paru pada hasil rontgen. Kondisi ini semakin memperparah gizi buruk yang telah diderita Dika sejak lahir akibat kekurangan Air Susu Ibu (ASI). "Waktu lahir, berat badan Dika sudah di bawah normal dan kurang mendapatkan ASI," ungkap Titin dalam keterangan pers, Senin (10/3/2025).

Penyakit TBC mengharuskan Dika menjalani pengobatan intensif selama berbulan-bulan. Titin, yang suaminya bekerja sebagai sopir tambang sementara ia berjualan manisan, berjuang keras memberikan perawatan dan memenuhi kebutuhan gizi Dika sesuai anjuran medis. Namun, titik terang muncul ketika Titin mendapat informasi tentang Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Puskesmas Tanjung Agung. Inisiatif kolaboratif antara PT Bukit Asam Tbk (PTBA), pemerintah daerah, dan puskesmas ini bertujuan mencegah kekurangan gizi, khususnya di sekitar area operasional PTBA.

Sejak awal 2024, Dika terdaftar sebagai penerima manfaat PMT. Bantuan berupa susu formula, makanan tinggi protein seperti bakso dan siomay ayam, serta sayur-sayuran, diberikan setiap bulan melalui Puskesmas Tanjung Agung. "Makanan tambahannya bergizi dan disukai anak saya. Sejak berobat dan mendapat PMT, Dika makannya lahap," tutur Titin. Hasilnya signifikan. Setelah enam bulan pengobatan TBC dan dukungan PMT, berat badan Dika meningkat menjadi 11 kilogram, tinggi badannya bertambah, dan aktivitasnya semakin lincah. Pemeriksaan terakhir di RS BAM menunjukkan paru-parunya telah bersih dari flek.

Kisah Dika menjadi bukti nyata keberhasilan program PMT dalam mengatasi gizi buruk dan dampaknya pada kesehatan anak. Program ini, yang pada 2024 menjangkau 50 balita, terus diperluas ke berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Lawang Kidul, Kecamatan Tanjung Agung, dan Kecamatan Muara Enim pada 2025. Inisiatif ini sejalan dengan visi pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan kesehatan pemerintah. PTBA, sebagai bagian dari komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), juga menjalankan program kesehatan lain seperti Mobil Kesehatan Keliling (Mokesling), Program Kesehatan Masyarakat, dan Eyes Clinic Goes to School.

Melalui kolaborasi multipihak, PTBA dan mitra-mitranya tidak hanya memberikan bantuan medis dan nutrisi, tetapi juga harapan baru bagi keluarga-keluarga prasejahtera di Muara Enim untuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara perusahaan swasta, pemerintah, dan layanan kesehatan mampu menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, khususnya dalam mengatasi isu kesehatan anak dan gizi buruk.

  • Program PMT
  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  • Gizi Buruk
  • Tuberkulosis (TBC)
  • Kesehatan Anak
  • Muara Enim
  • Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
  • Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)