Tips Mencegah Overheat pada Mobil Klasik: Perawatan Radiator Kunci Utama
Perawatan Radiator: Kunci Utama Mencegah Overheat pada Mobil Klasik
Overheat menjadi momok menakutkan bagi pemilik mobil klasik. Kondisi ini bukan hanya menyebabkan mobil mogok, tetapi juga berpotensi merusak komponen mesin secara signifikan. Lalu, bagaimana cara mencegahnya? Perawatan rutin pada sistem pendingin menjadi kunci utama.
Salah satu langkah penting dalam perawatan mobil klasik adalah penggantian air radiator secara berkala. Hal ini diungkapkan oleh Hari, pemilik bengkel mobil Juna Speed Klaten. Menurutnya, banyak mobil klasik yang belum menggunakan coolant, sehingga penggantian air radiator secara rutin sangat penting untuk mencegah penumpukan kotoran yang dapat menyumbat saluran radiator.
Dampak Buruk Mengabaikan Perawatan Radiator
Pengabaian terhadap penggantian air radiator dapat menimbulkan masalah serius. Kotoran yang menumpuk akan menyumbat radiator, mengganggu sistem pendinginan mesin, dan berpotensi menyebabkan overheat. Membersihkan radiator secara menyeluruh atau melakukan "korok radiator" menjadi solusi jika radiator sudah terlanjur tersumbat. Setelah dibersihkan, penggantian air radiator secara rutin wajib dilakukan.
Komponen Sistem Pendingin Lainnya
Selain radiator, memastikan semua komponen sistem pendingin berfungsi dengan baik juga sangat penting. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Putaran Kipas Radiator: Pastikan kipas radiator berputar dengan normal untuk membantu mendinginkan mesin.
- Kondisi Kisi-kisi Radiator: Kisi-kisi radiator yang bersih dan tidak rusak akan memaksimalkan proses pendinginan.
- Kebocoran Kompresi Mesin: Kebocoran kompresi mesin dapat menyebabkan panas berlebih.
Penggunaan Coolant pada Mobil Klasik
Banyak pemilik mobil klasik yang ragu menggunakan coolant karena anggapan bahwa mobil tua tidak cocok dengan cairan pendingin ini. Deddy Salim, Div Sales & Marketing PT Autokooling Jaya Nusantara (AJN), menjelaskan bahwa mobil tua sebenarnya boleh menggunakan coolant, tetapi ada syaratnya. Mobil yang sebelumnya tidak menggunakan coolant biasanya memiliki penumpukan kotoran dan kerak mineral di saluran sistem pendingin.
Jika coolant langsung digunakan pada mobil dengan kondisi seperti ini, kerak-kerak tersebut dapat rontok dan menyumbat kisi-kisi radiator, sehingga mengganggu pendinginan. Oleh karena itu, sebelum beralih ke coolant, sistem pendingin mobil tua harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah bersih dan tidak ada lagi kerak yang berpotensi rontok, barulah coolant dapat digunakan.
Jadi, anggapan bahwa mobil tua tidak boleh menggunakan coolant tidak sepenuhnya benar. Yang terpenting adalah memahami prosedur peralihan dari air biasa ke coolant agar mesin tidak mengalami overheat.
Dengan perawatan radiator yang tepat dan pemahaman mengenai penggunaan coolant, pemilik mobil klasik dapat mencegah overheat dan menjaga performa mesin tetap optimal.