Pemerintah mengumumkan kelanjutan program subsidi listrik yang akan memberikan diskon sebesar 50 persen bagi pelanggan rumah tangga tertentu mulai 5 Juni hingga 31 Juli 2025.

Inisiatif ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat dan menjaga daya beli, terutama di tengah situasi ekonomi yang dinamis. Program ini diperkirakan akan menjangkau sekitar 79,3 juta pelanggan rumah tangga di seluruh Indonesia dengan daya terpasang hingga 1.300 VA. Hal ini berarti pelanggan dengan daya 450 VA, 900 VA, dan 1.300 VA berpotensi menerima manfaat dari subsidi ini.

Keputusan untuk melanjutkan subsidi listrik ini merupakan bagian dari serangkaian stimulus ekonomi yang dirancang untuk kuartal II tahun 2025. Pemerintah berharap langkah ini dapat mendorong konsumsi domestik dan membantu menjaga stabilitas ekonomi.

Rincian Stimulus Ekonomi Kuartal II 2025:

Selain subsidi listrik, pemerintah juga telah menyiapkan berbagai program stimulus ekonomi lainnya, antara lain:

• Diskon Transportasi Massal:
  • Diskon 30 persen untuk tiket kereta api.
  • Diskon 6 persen untuk tiket pesawat melalui skema PPN Ditanggung Pemerintah (DTP).
  • Diskon hingga 50 persen untuk angkutan laut.
• Diskon Tarif Tol: Diskon 20 persen bagi sekitar 110 juta pengguna jalan tol.
• Bantuan Sosial Tambahan:
  • Tambahan bantuan Kartu Sembako sebesar Rp200.000 per bulan untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
  • Bantuan beras 10 kg per bulan selama dua bulan.
• Bantuan Subsidi Upah (BSU): BSU sebesar Rp150.000 per bulan untuk 17 juta pekerja bergaji di bawah Rp 3,5 juta dan 3,4 juta guru honorer, yang akan dicairkan sekaligus pada bulan Juni 2025.
• Diskon Iuran JKK: Diskon 50 persen untuk iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi sektor padat karya, berlaku mulai Agustus 2025 hingga Januari 2026.

Pemerintah berharap bahwa kombinasi dari berbagai stimulus ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian secara keseluruhan dan membantu masyarakat menghadapi tantangan ekonomi yang ada.