Indonesia Diprediksi Lampaui Rekor Stok Beras Nasional, Capai 4 Juta Ton dalam Hitungan Hari
Indonesia bersiap mencetak rekor baru dalam sejarah ketahanan pangan. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengumumkan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) diperkirakan akan menembus angka 4 juta ton dalam kurun waktu dua hari mendatang. Pada saat pengumuman, stok beras nasional telah mencapai 3,964 juta ton, sebuah pencapaian yang signifikan.
"Dengan laju penyerapan gabah yang mencapai rata-rata 20 ribu ton per hari, kami memproyeksikan dalam dua hari ke depan, stok beras akan mencapai 4 juta ton. Ini akan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia," ujar Sudaryono di Kementerian Pertanian, Jakarta.
Lonjakan stok beras ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam menyerap hasil panen petani. Menurut Sudaryono, jumlah CBP akan terus meningkat hingga akhir musim panen raya. Meskipun demikian, laju peningkatan tidak akan secepat saat puncak panen raya. Saat ini, penyerapan gabah mulai melambat seiring dengan dimulainya musim tanam baru.
Pemerintah melalui Perum Bulog berperan penting dalam menjaga stabilitas stok dan harga beras di tingkat petani dan konsumen. Penyerapan yang dilakukan oleh Bulog mencapai 10% hingga 15% dari total produksi dalam negeri. Langkah ini krusial untuk mencegah penurunan harga gabah yang merugikan petani, terutama saat panen raya ketika pasokan melimpah.
"Jika Bulog tidak melakukan penyerapan saat panen raya, kelebihan pasokan akan menyebabkan harga gabah anjlok. Oleh karena itu, penyerapan diperlukan untuk menjaga harga yang adil bagi petani dan konsumen," jelas Sudaryono. Pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp 6.500/kilogram.
Harga tersebut menjadi acuan bagi Bulog dan pihak swasta untuk membeli gabah dari petani. Bahkan, penggilingan swasta diperbolehkan membeli gabah di atas HPP jika kualitas gabah tersebut memenuhi standar yang lebih tinggi. Sudaryono mencontohkan, di Grobogan, harga gabah saat ini berkisar antara Rp 6.700 hingga Rp 6.800 per kilogram.
"HPP Rp 6.500 per kilogram adalah jaminan dari negara untuk memastikan kesejahteraan petani padi. Ini adalah harga minimal yang harus dibayarkan untuk gabah mereka," pungkasnya.
Berikut adalah beberapa poin penting yang disampaikan oleh Wamentan Sudaryono:
- Target Stok Beras: Pemerintah menargetkan stok beras nasional mencapai 4 juta ton dalam dua hari ke depan.
- Laju Penyerapan: Penyerapan gabah rata-rata mencapai 20 ribu ton per hari.
- Peran Bulog: Bulog berperan penting dalam menjaga stabilitas harga gabah dan beras.
- Harga Pembelian Pemerintah (HPP): HPP untuk Gabah Kering Panen (GKP) ditetapkan sebesar Rp 6.500/kilogram.
- Fleksibilitas Harga: Penggilingan swasta diperbolehkan membeli gabah di atas HPP jika kualitasnya memenuhi standar.
Dengan tercapainya target stok beras 4 juta ton, Indonesia semakin memperkuat posisinya dalam ketahanan pangan nasional.