Antisipasi Risiko Kesehatan Saat Libur Panjang: Imbauan dari Pakar FKUI
Momentum libur panjang seringkali dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian dan menikmati waktu luang. Namun, euforia liburan tak jarang membuat kita lalai terhadap kesehatan. Prof. Ari Fahrial Syam, SpPD, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), mengingatkan akan potensi masalah kesehatan yang kerap muncul setelah periode libur panjang.
Lonjakan aktivitas dan perubahan gaya hidup selama liburan, ditambah dengan faktor cuaca ekstrem, dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Prof. Ari menyoroti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) sebagai salah satu ancaman utama, terutama di tengah cuaca panas yang ekstrem.
"Kondisi panas seperti saat ini memang rentan memicu ISPA, apalagi jika kita mengonsumsi makanan manis atau gorengan secara berlebihan," ujarnya. Kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat selama liburan dapat memperburuk kondisi ini.
Selain ISPA, dehidrasi juga menjadi perhatian serius. Kesibukan berlibur seringkali membuat orang lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang ditandai dengan tenggorokan kering dan rasa tidak nyaman.
Kurang tidur juga menjadi masalah umum selama libur panjang. Banyak orang memanfaatkan waktu libur untuk beraktivitas hingga larut malam, yang berujung pada kelelahan dan penurunan daya tahan tubuh.
Perubahan cuaca yang tak menentu juga perlu diwaspadai. Prof. Ari menyarankan agar masyarakat, terutama mereka yang alergi dingin, untuk selalu siap sedia jaket dan menghindari paparan langsung terhadap hujan.
"Bagi yang memiliki alergi dingin, penting untuk selalu membawa jaket dan menghindari terkena hujan secara langsung," imbaunya.
Di tengah kekhawatiran akan potensi lonjakan kasus COVID-19, Prof. Ari mengimbau masyarakat untuk tetap waspada tanpa perlu panik berlebihan. Ia menganjurkan penggunaan masker dan menghindari kerumunan, terutama di tempat-tempat umum.
"Memang ada peningkatan kasus COVID-19, tetapi sebagian besar masyarakat sudah divaksinasi sehingga memiliki kekebalan tubuh," jelasnya.
Namun, ia menekankan pentingnya menjaga protokol kesehatan, seperti menghindari kerumunan dan menggunakan masker, terutama jika merasa ragu atau ada anggota keluarga yang sedang sakit.
"Hindari kerumunan, karena kita tidak tahu siapa yang mungkin terinfeksi COVID-19. Jika ragu, gunakan masker. Begitu pula jika ada anggota keluarga yang sedang flu, sebaiknya gunakan masker agar tidak menularkan kepada orang lain," pungkasnya.
Dengan mewaspadai potensi risiko kesehatan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan masyarakat dapat menikmati libur panjang dengan aman dan sehat.