Pergantian Tongkat Komando di Kodam Jaya: Mayjen TNI Deddy Suryadi Gantikan Rafael Granada Baay

Mayjen TNI Deddy Suryadi Jabat Pangdam Jaya

Jakarta – Jabatan Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya) resmi berganti. Mayjen TNI Deddy Suryadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro, ditunjuk menggantikan Mayjen TNI Rafael Granada Baay. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 yang ditetapkan pada tanggal 27 Mei 2025.

Pergantian jabatan ini merupakan bagian dari mutasi besar-besaran di tubuh TNI yang melibatkan total 117 perwira tinggi (Pati) dari berbagai angkatan. Mayjen TNI Rafael Granada Baay sendiri, setelah menyerahkan tongkat komando Pangdam Jaya, akan menduduki posisi baru sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN).

Mayjen TNI Achiruddin akan mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan Deddy Suryadi sebagai Pangdam IV/Diponegoro.

Profil Singkat Mayjen TNI Deddy Suryadi

Mayjen TNI Deddy Suryadi bukanlah sosok asing di lingkungan pemerintahan. Alumni terbaik Seskoad Susreg XLVII tahun 2010 ini, pernah mengemban amanah sebagai ajudan Presiden Joko Widodo pada periode 2017-2019. Sebelum penugasan tersebut, pria kelahiran 14 September 1973 ini telah malang melintang di berbagai posisi strategis dalam jajaran TNI.

Beberapa jabatan penting yang pernah diembannya antara lain:

  • Dandim 0623/Cilegon (2014-2016)
  • Komandan Grup 2/Sandi Yudha (2016-2017)
  • Pamen Denma Mabesad
  • Kepala Staf Korem 061/Suryakancana
  • Danrem 074/Warastratama
  • Wadanjen Kopassus

Mutasi Sebagai Bagian dari Pembinaan Personel

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa mutasi jabatan di lingkungan TNI adalah sebuah keniscayaan dan bagian integral dari pembinaan personel. Langkah ini bertujuan untuk menjaga dinamika organisasi dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas.

"Mutasi ini bukan sekadar proses administratif," tegas Mayjen Kristomei, "tetapi merupakan strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi untuk meningkatkan efektivitas tugas. Ini juga bentuk kesiapan TNI dalam menghadapi dinamika yang terus berubah, baik di dalam negeri maupun global."

Lebih lanjut, Kapuspen TNI menambahkan bahwa mutasi ini mencerminkan proses regenerasi yang berkesinambungan di tubuh TNI, sekaligus sebagai bagian dari adaptasi strategis dalam menjaga kesiapsiagaan pertahanan nasional. Dari 117 Pati yang dimutasi, terdiri dari 47 Pati TNI Angkatan Darat, 30 Pati TNI Angkatan Laut, dan 40 Pati TNI Angkatan Udara.