Mantan Siswa SMAN 12 Bandung Diduga Berulang Kali Pasang CCTV Ilegal di Toilet

Kasus dugaan pemasangan kamera tersembunyi atau CCTV ilegal di toilet siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 12 Bandung memasuki babak baru. Pihak sekolah telah menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. Terungkap bahwa pelaku, yang merupakan alumni sekolah tersebut, diduga telah melakukan aksi serupa lebih dari satu kali.

Kepala SMAN 12 Bandung, Enok Nurjanah, menyatakan bahwa pihaknya memberikan dukungan penuh kepada korban dan saksi selama proses pemeriksaan. "Kami mendampingi, mengantar, dan menunggu korban serta saksi selama pemeriksaan berlangsung. Kami juga menemani dan mengantar mereka ke Polda Jabar agar kasus ini segera tuntas," ujarnya di SMAN 12 Bandung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku tidak hanya melakukan aksinya di lingkungan sekolah. Diduga, pelaku juga sempat memasang CCTV ilegal saat acara malam keakraban (makrab) yang diadakan di Lembang. Insiden ini pertama kali terungkap oleh alumni yang menyelenggarakan acara tersebut.

"Kejadian ini bermula dari kegiatan di Lembang. Saat itu, ada indikasi pemasangan kamera di toilet yang diketahui oleh alumni penyelenggara makrab. Setelah diklarifikasi, kasus ini akhirnya dilaporkan ke polisi melalui call center," jelas Enok. Pihak kepolisian kemudian memberikan informasi kepada pihak sekolah, yang kemudian membuat laporan resmi.

Enok menambahkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh pelaku dan teman-temannya di Lembang merupakan kegiatan di luar jam sekolah. Namun, dari hasil laporan tersebut, terungkap bahwa pelaku juga melakukan hal serupa di lingkungan sekolah. Pihak sekolah menyatakan dukungan penuh terhadap penuntasan kasus ini.

"Kami sangat mendukung penuntasan kasus ini. Kami telah menghadirkan pihak kepolisian dan alumni (pelaku), kemudian menyerahkan semuanya kepada polisi," tegasnya. Pihak sekolah juga memberikan dukungan penuh kepada korban dan saksi selama proses hukum berjalan.

Sementara itu, Komite Sekolah SMAN 12 Bandung, Budi Susilo, menjelaskan bahwa kasus ini telah dilimpahkan ke Polda Jawa Barat. "Ada dua kejadian yang dilaporkan. Kejadian di Lembang ditangani oleh Polda Jabar, sedangkan kejadian di sekolah dilaporkan ke Polrestabes Bandung," ujarnya. Namun, saat ini, seluruh penanganan kasus telah diambil alih oleh Polda Jabar untuk memudahkan proses investigasi.