Pernikahan Batal di Bareilly: Mabuk, Pengantin Pria Salah Kalungkan Bunga, Picu Keributan dan Kasus Hukum
Pernikahan Batal di Bareilly Akibat Kelakuan Pengantin Pria Mabuk
Sebuah insiden memalukan mencoreng acara pernikahan di Kabupaten Bareilly, Uttar Pradesh, India. Pernikahan Ravindra Kumar (26) dan Radha Devi (21) berujung batal setelah pengantin pria kedapatan mabuk berat dan melakukan tindakan tidak terpuji. Kejadian ini bermula dari keterlambatan kedatangan Ravindra yang dalam kondisi mabuk, menunjukkan perilaku tidak sopan terhadap keluarga Radha, dan puncaknya adalah kesalahan fatal saat prosesi tukar bunga.
Dalam keadaan mabuk, Ravindra secara tidak sengaja mengalungkan rangkaian bunga kepada teman terbaik Radha, bukan kepada mempelai wanita yang seharusnya. Tindakan tersebut memicu kemarahan Radha yang langsung menampar Ravindra dan meninggalkan lokasi pernikahan. Insiden ini kemudian berujung pada keributan besar antara kedua keluarga, ditandai dengan saling lempar kursi dan keributan yang hanya dapat diredam oleh pihak kepolisian.
Kronologi Kejadian dan Tindakan Hukum:
- Kedatangan Terlambat dan Mabuk: Ravindra datang terlambat dan dalam keadaan mabuk, diduga akibat mengonsumsi minuman keras ilegal yang diberikan teman-temannya.
- Kesalahan Fatal: Alih-alih mengalungkan bunga kepada Radha, ia secara tidak sengaja memberikannya kepada teman terbaik Radha.
- Reaksi Pengantin Wanita: Radha langsung menampar Ravindra dan meninggalkan acara pernikahan.
- Keributan Antar Keluarga: Terjadi keributan fisik antara keluarga Radha dan keluarga Ravindra.
- Intervensi Kepolisian: Pihak kepolisian datang dan menenangkan situasi, meminta rombongan pengantin pria untuk meninggalkan lokasi.
- Laporan Polisi (FIR): Keluarga Radha melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, menyertakan tuntutan atas penghinaan, gangguan ketertiban umum, dan permintaan uang tambahan.
- Permintaan Uang Tambahan: Keluarga Ravindra diduga meminta tambahan uang mahar setelah telah menerima ₹2,5 lakh (sekitar Rp 47,3 juta) sebelum pernikahan dan ₹2 lakh (sekitar Rp 37,9 juta) pada pagi hari pernikahan.
- Penangkapan Tersangka: Polisi menangkap Ravindra dan teman-temannya, dan mendaftarkan kasus penghinaan, gangguan ketertiban umum, serta penjualan minuman keras ilegal.
Dugaan Motif Lain:
Beredar pula informasi bahwa Ravindra sebenarnya tidak menginginkan Radha sebagai pasangan hidupnya. Namun, hal ini masih membutuhkan investigasi lebih lanjut dari pihak berwajib. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya etika dan tanggung jawab dalam sebuah pernikahan, serta bahaya mengonsumsi minuman keras berlebihan.
Kesimpulan:
Peristiwa di Bareilly ini menggambarkan betapa sebuah kesalahan kecil, yang diperburuk oleh pengaruh alkohol, dapat berdampak besar dan merusak rencana pernikahan. Kasus ini juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam menjaga tata krama dan etika dalam sebuah acara sakral seperti pernikahan. Proses hukum yang berjalan saat ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.