Ribuan Penonton Terhanyut dalam Nostalgia dan Emosi di Pementasan Ulang Mamma Mia! The Musical

Graha Bhakti Budaya di Taman Ismail Marzuki (TIM) menjadi saksi bisu gemuruh emosi ribuan penonton yang memadati pementasan ulang Mamma Mia! The Musical Re-run 2025. Pertunjukan yang digelar sebanyak 14 kali ini berhasil menghipnotis lebih dari 12.000 pasang mata, membawa mereka menyelami kisah mengharukan tentang jalinan kasih ibu dan anak yang menjadi inti dari drama musikal populer ini.

Lagu-lagu ikonis dari grup musik ABBA, yang belakangan kembali viral di berbagai platform media sosial, menjadi daya tarik utama bagi penonton dari berbagai generasi. Bagi banyak orang, melodi dan lirik ABBA bukan sekadar hiburan, melainkan bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup mereka. Hal ini diungkapkan oleh Produser Eksekutif Jakarta Art House, Fadli Hafizan, yang menyoroti bagaimana Mamma Mia! mampu menyatukan berbagai generasi dalam satu pengalaman emosional.

Momentum emosional semakin terasa saat lagu-lagu seperti "Slipping Through My Fingers" mengalun, mengantarkan penonton pada refleksi mendalam tentang hubungan keluarga dan waktu yang terus berjalan. Bukan hanya penonton, para pemain pun turut merasakan sentuhan personal dari cerita yang dibawakan. Ashley Aisyah, pemeran Donna Sheridan, mengaku kerap kali terhanyut dalam emosi saat menyanyikan lagu tersebut. Ia merasakan beban penyesalan dan kesadaran akan waktu yang tak bisa diputar kembali, membuatnya harus berjuang menahan air mata di atas panggung.

Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Mutiara Azka, yang memerankan Sophie Sheridan. Baginya, setiap kali melantunkan "Slipping Through My Fingers", air mata tak bisa dibendung. Seiring bertambahnya usia, ia semakin merasakan betapa pentingnya sosok ibu dalam hidupnya, dan hal ini semakin memperdalam penghayatannya terhadap peran yang dimainkannya.

Selain pementasan utama, Jakarta Art House juga menghadirkan proyek Relung Rasa, sebuah ruang eksperimen sosial yang memberikan kesempatan bagi penonton untuk menyampaikan ungkapan cinta, permohonan maaf, atau pesan tulus kepada ibu, keluarga, dan sahabat. Inisiatif ini semakin memperkuat pesan tentang cinta tanpa syarat yang menjadi jantung dari kisah Mamma Mia!.

Dengan segala daya tariknya, Mamma Mia! The Musical Re-run 2025 diharapkan tidak hanya menjadi tontonan musikal semata, tetapi juga menjadi wadah perjumpaan lintas generasi yang meninggalkan kesan mendalam bagi setiap penonton yang hadir. Pertunjukan ini menjadi pengingat akan pentingnya hubungan keluarga, cinta, dan penerimaan diri, dikemas dalam balutan musik dan drama yang menghibur dan menggugah emosi.

Pertunjukan ini memberikan kesan yang mendalam bagi setiap penonton yang hadir. Dari derai air mata hingga tawa riang, Mamma Mia! berhasil menyentuh berbagai spektrum emosi manusia, membuktikan bahwa kisah tentang keluarga dan cinta akan selalu relevan dan abadi.