Polisi Gagalkan Tawuran Pelajar SMP di Salatiga, Belasan Remaja Diamankan
Aparat kepolisian berhasil menggagalkan aksi tawuran yang melibatkan sejumlah pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Salatiga. Sebanyak 16 remaja diamankan oleh Polsek Sidorejo setelah terendus adanya rencana perkelahian massal di kawasan pemakaman Tionghoa, Ngebong, Bancaan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
Kejadian ini bermula dari serangkaian provokasi dan tantangan yang dilontarkan melalui platform media sosial. Para pelajar dari berbagai SMP di Salatiga dan Kabupaten Semarang terprovokasi dan sepakat untuk bertemu di lokasi yang telah ditentukan guna melampiaskan emosi mereka dalam aksi tawuran.
Kapolsek Sidorejo, AKP Sugiyarta, mengungkapkan bahwa penangkapan para pelajar tersebut merupakan respons cepat atas laporan dari masyarakat yang resah dengan aktivitas mencurigakan sekelompok remaja. Patroli rutin yang dilakukan oleh anggota Polsek Sidorejo membuahkan hasil dengan ditemukannya sekelompok pelajar yang tengah berkumpul dengan gelagat mencurigakan.
"Kami menerima laporan dari warga terkait adanya sekelompok pelajar yang berkumpul pada hari Selasa (27/5/2025). Anggota patroli segera menuju lokasi dan mendapati para pelajar tersebut," ujar AKP Sugiyarta.
Dari hasil interogasi awal, terungkap bahwa para pelajar tersebut berasal dari berbagai SMP di wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang. Motif tawuran dipicu oleh saling tantang di media sosial yang kemudian berujung pada kesepakatan untuk bertemu dan berkelahi.
Saat ini, ke-16 pelajar tersebut telah didata dan diserahkan kepada orang tua masing-masing serta pihak sekolah untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut. Kapolres Salatiga, AKBP Veronica, mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam melaporkan potensi gangguan keamanan di wilayah hukumnya.
"Saya perintahkan Kapolsek Sidorejo untuk melakukan pendataan, menghubungi orang tua dan pihak sekolah. Pembinaan terhadap para pelajar ini bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif dari orang tua dan pihak sekolah," tegas AKBP Veronica.
AKBP Veronica juga mengimbau kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama terkait jam berangkat dan pulang sekolah. Pihak sekolah juga diharapkan dapat memberikan pesan kepada para siswa agar segera pulang ke rumah setelah jam pelajaran usai, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya tindakan kenakalan remaja dan menjaga keamanan serta ketertiban di lingkungan masyarakat.