Survei Indikator Politik: Dedi Mulyadi Puncaki Daftar Gubernur dengan Tingkat Kepuasan Publik Tertinggi di Jawa
Sebuah survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia baru-baru ini mengungkapkan bahwa Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memimpin daftar gubernur di Pulau Jawa dengan tingkat kepuasan publik tertinggi. Survei ini merupakan bagian dari evaluasi publik terhadap kinerja para gubernur dan wakil gubernur di Jawa setelah 100 hari menjabat.
Temuan survei menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi meraih angka kepuasan publik yang signifikan, mencapai 94,7%. Angka ini didasarkan pada kombinasi responden yang menyatakan "sangat puas" (41%) dan "cukup puas" (54%). Sisanya, 4% menyatakan "kurang puas", dan 1% tidak memberikan jawaban. Hasil ini menempatkan Dedi Mulyadi di posisi teratas dibandingkan dengan lima gubernur lainnya di Jawa.
Founder & Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyoroti tingginya angka kepuasan publik terhadap Dedi Mulyadi. Ia menekankan bahwa persentase responden yang menyatakan "sangat puas" sangat tinggi dibandingkan dengan gubernur lainnya.
Namun, survei tersebut juga menyoroti perbedaan signifikan dalam tingkat kepuasan publik antara Gubernur Dedi Mulyadi dan Wakil Gubernur Erwan Setiawan. Tingkat kepuasan terhadap Erwan Setiawan tercatat lebih rendah, dengan 9% responden menyatakan "puas", 52% "cukup puas", 19% "kurang puas", 1% "tidak puas sama sekali", dan 19% tidak memberikan jawaban. Secara total, 61,3% responden menyatakan puas dengan kinerja Erwan Setiawan.
Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa perbedaan tingkat kepuasan yang mencolok antara gubernur dan wakil gubernur di Jawa Barat ini menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup besar. Secara keseluruhan, Dedi Mulyadi mendapatkan penilaian yang sangat positif dari masyarakat Jawa Barat.
Lebih lanjut, Burhanuddin Muhtadi menekankan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap seorang pemimpin tidak hanya didasarkan pada faktor teknokratik atau kinerja semata. Faktor-faktor emosional juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi publik. Persepsi bahwa seorang pemimpin bekerja untuk kepentingan rakyat dan dianggap peduli terhadap kebutuhan mereka dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap tingkat kepuasan publik. Ia mengingatkan untuk tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa kinerja teknis adalah satu-satunya faktor penentu, karena ada banyak variabel lain yang mempengaruhi penilaian publik terhadap seorang pemimpin.