PPP Bidik Jokowi Sebagai Nahkoda Baru: Harapan Kembali ke Parlemen Menguat

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah mempertimbangkan nama-nama potensial untuk memimpin partai berlambang Ka'bah tersebut. Ketua Mahkamah Partai PPP, Ade Irfan Pulungan, secara terbuka menyampaikan pandangannya mengenai sosok yang dinilai paling tepat untuk membawa PPP kembali ke kursi parlemen pada Pemilu 2029.

Menurut Pulungan, Joko Widodo (Jokowi), Presiden Republik Indonesia ke-7, memiliki kapasitas dan pengalaman yang dibutuhkan untuk memimpin PPP. Ia bahkan menyebut penawaran posisi Ketua Umum PPP kepada Jokowi sebagai sebuah anugerah bagi partai.

"Jika PPP dipimpin oleh Pak Jokowi, Insya Allah kita bisa kembali ke Senayan dan bahkan masuk dalam lima besar, sehingga memiliki perwakilan di pimpinan DPR," ungkap Pulungan.

Pernyataan ini muncul setelah PPP mengalami sejarah pahit dengan gagal menempatkan wakilnya di DPR pada Pemilu 2024. Dari perolehan 5.878.777 suara, PPP hanya meraih 3,87 persen, angka yang tidak memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.

Pulungan meyakini bahwa pengalaman Jokowi dalam politik dan pemerintahan menjadi modal penting untuk memimpin PPP. Selain itu, ia menilai Jokowi memiliki pemahaman yang mendalam mengenai sejarah dan perkembangan PPP.

"Figur seperti Pak Jokowi, dengan pengalaman politik dan pemerintahan yang panjang, sangat mampu untuk memimpin partai," ujarnya.

Pulungan menambahkan bahwa PPP saat ini membutuhkan pembenahan menyeluruh, dan Jokowi adalah sosok yang tepat untuk melakukan transformasi tersebut. Kehadiran Jokowi diharapkan dapat membawa pembaruan dan perubahan signifikan bagi PPP.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP, Romahurmuziy (Rommy), telah mengungkapkan sejumlah nama eksternal yang masuk dalam bursa calon ketua umum PPP. Nama-nama tersebut antara lain:

  • Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman
  • Menteri Sosial Saifullah Yusuf
  • Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
  • Mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto

Rommy bahkan mengaku pernah membujuk Anies Baswedan untuk menjadi ketua umum PPP dan telah berkonsultasi dengan Jokowi terkait nama Andi Amran Sulaiman.

"Saya berusaha sekuat tenaga agar partai ini bisa kembali ke Senayan. Upaya ini sangat berat, mengingat belum ada sejarahnya sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan, mampu kembali," kata Rommy.

"Oleh karena itu, dibutuhkan kekuatan dan pemimpin yang luar biasa untuk memimpin PPP. Saya berusaha membujuk banyak tokoh yang saya nilai mampu, baik karena ketokohannya," imbuhnya.