Indonesia Catat Rekor Cadangan Beras Nasional Tertinggi Sepanjang Sejarah di Akhir Mei

Pemerintah Indonesia mengumumkan pencapaian signifikan dalam ketahanan pangan nasional. Per akhir Mei 2025, cadangan beras nasional mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, mencapai angka 4 juta ton.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan bahwa capaian ini melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada tahun 1969. Menurutnya, modernisasi sektor pertanian menjadi faktor kunci dalam peningkatan produksi dan pengelolaan cadangan beras nasional. Penerapan teknologi modern dalam proses penanaman, panen, dan pengolahan hasil pertanian memungkinkan peningkatan efisiensi dan produktivitas secara signifikan.

"Modernisasi alat pertanian memungkinkan penanaman dan panen dilakukan lebih cepat, serta pengolahan yang lebih efisien. Hal ini memungkinkan petani untuk menanam lebih banyak dalam setahun," ujarnya.

Sudaryono menekankan bahwa mekanisasi pertanian mampu menekan biaya produksi hingga 50 persen dan meningkatkan hasil panen hingga 100 persen. Dengan demikian, petani dapat meningkatkan frekuensi penanaman dari 1-2 kali menjadi 3 kali dalam setahun. Pada kuartal pertama tahun 2025, program-program pemerintah, termasuk penyediaan bibit unggul dan pupuk yang memadai, telah memberikan dampak positif bagi petani.

Pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada ketersediaan pupuk. Selain alokasi pupuk yang sudah ada sebesar 4,7 juta ton, pemerintah menambah subsidi pupuk sebanyak 9,5 juta ton dengan mekanisme distribusi yang disederhanakan.

Selain fokus pada peningkatan produksi, pemerintah juga berupaya untuk memperkuat peran Bulog dalam penyerapan hasil panen petani. Bulog tidak lagi menyerap beras dari pengusaha atau tengkulak, melainkan langsung menyerap gabah kering panen dari petani. Hal ini bertujuan untuk memastikan petani mendapatkan harga yang layak dan terhindar dari praktik-praktik yang merugikan.

"Presiden telah menginstruksikan Bulog untuk membeli gabah kering panen langsung dari petani, bukan beras dari pengusaha. Langkah ini diambil untuk melindungi petani dan memastikan mereka mendapatkan keuntungan yang adil dari hasil panen mereka," kata Sudaryono.

Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan. Dengan cadangan beras yang mencapai rekor tertinggi, Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan-tantangan terkait ketersediaan pangan di masa depan.