Lawang Sewu: Saksi Bisu Sejarah Kini Jadi Ruang Ibadah Kenaikan Yesus Kristus

Lawang Sewu, bangunan ikonik di Semarang, kembali membuka pintunya untuk kegiatan keagamaan. Setelah sukses menjadi lokasi Salat Idul Fitri, bangunan bersejarah ini dipilih sebagai tempat pelaksanaan ibadah Kenaikan Yesus Kristus pada hari Kamis, 29 Mei mendatang.

Lebih dari sekadar destinasi wisata, Lawang Sewu kini bertransformasi menjadi ruang yang inklusif, merangkul berbagai kegiatan yang menyentuh dimensi spiritual. Hendy Helmy, Direktur Utama KAI Wisata, mengungkapkan harapannya agar Lawang Sewu dapat menjadi jembatan antara sejarah dan pengalaman spiritual yang mendalam bagi masyarakat.

Ibadah Kenaikan Yesus Kristus ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 05.30 hingga 08.00 WIB. Pendeta Yohanes S. Praptowarso, Ph.D, akan memimpin jalannya ibadah dengan tema 'Terhubung Erat dengan Sorga', yang terinspirasi dari Kisah Para Rasul 1:9-11.

Menurut Hendy Helmy, pemilihan Lawang Sewu sebagai lokasi ibadah bukan tanpa alasan. Langkah ini merupakan simbol keterbukaan ruang publik untuk kegiatan spiritual yang bermakna. KAI Wisata, sebagai pengelola Lawang Sewu, terus berupaya mendorong pemanfaatan ruang-ruang heritage agar semakin dekat dengan masyarakat melalui kegiatan yang inspiratif, edukatif, dan bermakna. Selain itu momen ini untuk semakin mendekatkan masyarakat dengan situs budaya.

Lawang Sewu sebelumnya telah menjadi lokasi pelaksanaan Salat Idul Fitri 1446 Hijriyah pada 31 Maret 2025. Momen tersebut menjadi catatan sejarah tersendiri, sebagai kali pertama bangunan bersejarah itu digunakan untuk kegiatan ibadah besar. Antusiasme masyarakat pun terlihat jelas, dengan memadati Lawang Sewu, termasuk para pemudik yang sedang merayakan Lebaran di Semarang.

Berikut adalah poin-poin penting terkait kegiatan ibadah di Lawang Sewu:

  • Jenis Kegiatan: Ibadah Kenaikan Yesus Kristus
  • Tanggal: Kamis, 29 Mei
  • Waktu: 05.30 - 08.00 WIB
  • Lokasi: Lawang Sewu, Semarang
  • Pemimpin Ibadah: Pendeta Yohanes S. Praptowarso, Ph.D
  • Tema Ibadah: Terhubung Erat dengan Sorga (Kisah Para Rasul 1:9-11)

Dukungan KAI Wisata terhadap kegiatan keagamaan ini diharapkan dapat mempererat hubungan masyarakat dengan situs budaya, bukan hanya sebagai tempat untuk mengenang sejarah, tetapi juga sebagai ruang yang memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal iman dan kebersamaan.

Dengan dibukanya Lawang Sewu untuk kegiatan ibadah, diharapkan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari ruang-ruang publik heritage, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai tempat untuk memperdalam iman dan mempererat tali persaudaraan. Diharapkan pula Lawang Sewu menjadi berkat bagi semua yang hadir, dan memperkuat harapan serta keyakinan untuk hidup yang tetap terhubung dengan Tuhan.