Keresahan mendalam tengah dirasakan oleh para penghuni apartemen di kawasan Jakarta Barat akibat aktivitas pembakaran sampah ilegal yang terjadi hampir setiap hari. Praktik yang tidak bertanggung jawab ini, menurut laporan warga, menghasilkan asap tebal dan bau menyengat yang mengganggu kualitas udara dan kesehatan.

Salah seorang warga apartemen, Hendrika, mengungkapkan bahwa pembakaran sampah liar ini seringkali terjadi pada waktu-waktu yang tidak terduga, seperti dini hari atau menjelang malam, di sekitar area permukiman. Kondisi ini menyulitkan warga untuk mengambil tindakan, karena pelaku pembakaran seolah-olah selalu mengawasi dan menghindari aksinya ketika ada upaya pelaporan.

"Kami kesulitan mengumpulkan bukti karena mereka sangat lihai," ujar Hendrika. "Ketika kami berencana melaporkan ke pihak berwenang dan diminta bukti foto, justru saat itu mereka tidak melakukan pembakaran. Sepertinya mereka memantau pergerakan kami."

Dampak dari paparan asap pembakaran sampah ini sangat dirasakan oleh warga, terutama dari segi kesehatan. Hendrika sendiri mengaku mengalami gangguan pernapasan sejak tinggal di apartemen tersebut. Aktivitas olahraga yang seharusnya menyehatkan pun menjadi terganggu akibat polusi asap.

"Jujur saja, saya merasa sesak napas," keluhnya. "Saya sedang berusaha menjaga kesehatan, tapi saat berolahraga di gym, tiba-tiba tercium bau asap yang membuat sesak semakin parah."

Kekhawatiran Hendrika semakin bertambah mengingat banyaknya anak-anak, termasuk balita, yang tinggal di apartemen tersebut. Ia khawatir mereka akan lebih rentan terhadap dampak buruk dari polusi asap.

Adapun dampak yang dirasakan warga:

• Gangguan pernapasan
• Kualitas udara memburuk
• Aktivitas terganggu akibat bau
• Ancaman kesehatan bagi anak-anak dan balita