Strategi Polri Tekan Kemacetan Mudik Lebaran 2025: Diskon Tol dan WFA Jadi Andalan

Strategi Polri Tekan Kemacetan Mudik Lebaran 2025: Diskon Tol dan WFA Jadi Andalan

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah merumuskan sejumlah strategi untuk mengantisipasi dan meminimalisir kemacetan selama periode mudik Lebaran 2025. Langkah-langkah ini diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai memimpin Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2025 di Jakarta Selatan, Senin (10/3/2024). Salah satu strategi kunci yang diusung adalah memberikan insentif kepada masyarakat, meliputi program work from anywhere (WFA) dan diskon tarif jalan tol. Kapolri menekankan bahwa insentif ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar dapat menjadwal ulang perjalanan, sehingga puncak arus mudik dapat diurai dan kepadatan lalu lintas dapat diminimalisir, baik saat arus mudik maupun arus balik.

"Pemerintah memberikan insentif berupa program WFA dan diskon tarif tol serta diskon untuk alat transportasi," jelas Kapolri. "Upaya ini diharapkan dapat meratakan distribusi perjalanan dan mengurangi kepadatan di jalan raya pada periode puncak mudik." Selain insentif, Polri juga telah mempersiapkan berbagai rekayasa lalu lintas untuk mengelola arus kendaraan, termasuk penerapan sistem satu arah (one way), contraflow, dan sistem ganjil-genap, terutama di jalur tol Jakarta-Cikampek (Japek). Penerapan strategi ini akan disesuaikan dengan analisis data lalu lintas real-time untuk memastikan efektivitasnya dalam mengurai kemacetan.

Lebih lanjut, Kapolri menjelaskan detail pelaksanaan Operasi Ketupat 2025. Operasi pengamanan mudik dan balik Lebaran ini akan terbagi dalam dua skema waktu pelaksanaan. Delapan Polda di wilayah Lampung hingga Bali akan menjalankan operasi selama 17 hari, sedangkan 28 Polda lainnya akan melaksanakan operasi selama 14 hari. Periode operasi dimulai pada tanggal 23 Maret untuk 8 Polda pertama dan 26 Maret untuk 28 Polda lainnya. Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diprediksi pada 5-7 April 2025.

Sementara itu, Menko Polhukam Budi Gunawan, dalam jumpa pers yang sama, menegaskan kesiapan pemerintah dalam mengamankan periode mudik Lebaran 2025. Beliau mengumumkan bahwa pengamanan Lebaran 2025 melibatkan 164.268 personel gabungan dari berbagai instansi. Rinciannya meliputi 93.358 personel Polri, 66.714 personel TNI, dan sisanya dari kementerian/lembaga lain. Personel gabungan tersebut akan ditempatkan di 2.864 pos pengamanan dan titik-titik strategis lainnya untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik dan balik.

Secara keseluruhan, strategi yang disiapkan oleh Polri dan pemerintah untuk menghadapi mudik Lebaran 2025 mengintegrasikan berbagai pendekatan, mulai dari insentif untuk mengatur waktu perjalanan masyarakat hingga penerapan rekayasa lalu lintas yang terencana dan terintegrasi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama periode mudik dan balik Lebaran mendatang.

Rekayasa Lalu Lintas yang Dipersiapkan:

  • Sistem satu arah (one way)
  • Contraflow
  • Ganjil-genap