Keluarga Almarhum Qomar Angkat Bicara Terkait Disinformasi yang Beredar Pasca-Wafatnya Sang Komedian
Keluarga komedian senior Nurul Qomar, yang lebih dikenal sebagai Abah Qomar, merasa terusik dengan beredarnya disinformasi yang menyudutkan mendiang setelah kepergiannya. Hal ini bermula dari sebuah video viral di media sosial yang menyoroti kondisi makam Abah Qomar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Carang Pulang, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Dalam video tersebut, kondisi makam almarhum digambarkan tidak terurus, yang kemudian memicu berbagai reaksi dari warganet. Menanggapi hal ini, Rahardja, putra Abah Qomar yang juga dikenal dengan nama panggung Jay Kaktus, memberikan klarifikasi dan membantah tegas tudingan tersebut.
"Kami sekeluarga baru mengetahui kabar ini. Awalnya kami biasa saja, namun lama kelamaan merasa aneh. Kenapa Abah sudah meninggal pun masih menjadi bahan perbincangan," ungkap Jay saat ditemui di sebuah studio di Jakarta, baru-baru ini.
Jay menyayangkan adanya tuduhan tidak berdasar yang dialamatkan kepada mendiang ayahnya. Ia menyoroti isu-isu sensitif yang diangkat, termasuk mengenai kehidupan pribadi almarhum dan kondisi makam yang dianggap tidak layak. Jay menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak akurat dan sangat menyakitkan bagi keluarga yang sedang berduka.
"Difitnah dan dibilang istrinya empat, kuburan tidak terurus. Itu salah besar. Seharusnya dicari tahu dulu informasi yang benar. Video yang dibuat itu seolah-olah meributkan bahwa makamnya tidak terurus, padahal aslinya tidak seperti itu," tegas Jay.
Jay menjelaskan bahwa video tersebut tidak hanya mencemarkan nama baik sang ayah, tetapi juga melukai perasaan seluruh anggota keluarga. Ia merasa bahwa keluarga merasa tersinggung dengan pernyataan-pernyataan yang tidak benar tersebut. Ia menambahkan bahwa, sebagai tanggapan, ia membuat video klarifikasi di akun TikTok pribadinya dan berkolaborasi dengan akun Abah Qomar.
"Itu menyinggung orang yang membuat konten tersebut, tapi saya tidak menyebut namanya. Saya hanya mengatakan mengapa masih memfitnah Abah Qomar," imbuhnya.
Jay berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu, terutama mengenai seseorang yang telah meninggal dunia. Ia menekankan pentingnya menghormati privasi dan kehormatan keluarga yang ditinggalkan.
"Kenapa masih ada saja orang yang memfitnah Abah Qomar, seolah-olah makam Abah Qomar tidak terurus, punya empat istri. Hal ini membuat media dan masyarakat percaya bahwa hal itu benar," sesal Jay.
Ia menutup pernyataannya dengan harapan agar publik lebih bijak dalam menerima informasi dan menghormati keluarga yang sedang berduka. Jay meyakini bahwa banyak pihak di luar sana yang menyadari ketidakbenaran informasi yang beredar, dan mendukung klarifikasi yang telah ia sampaikan melalui media sosial.