Pertamina Tingkatkan Pasokan BBM ke Bengkulu Melalui Jalur Darat, Masyarakat Diimbau Tidak Panik

Keterbatasan operasional di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, mendorong PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengambil langkah antisipatif guna menjaga stabilitas pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah tersebut. Untuk mengatasi kendala alur pelayaran yang dangkal dan menghambat sandarnya kapal tanker, Pertamina kini mengoptimalkan pendistribusian BBM melalui jalur darat.

Sebagai respons terhadap situasi ini, Pertamina telah meningkatkan jumlah armada mobil tangki yang beroperasi di Bengkulu. Tambahan 13 unit mobil tangki telah dikerahkan, sehingga total menjadi 64 unit. Armada ini bertugas mendistribusikan BBM dari berbagai lokasi suplai ke seluruh wilayah Bengkulu. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat dan mencegah potensi kelangkaan.

Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengimbau masyarakat Bengkulu untuk tidak melakukan panic buying. Ia menegaskan bahwa Pertamina terus berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan BBM di Bengkulu melalui jalur darat, sembari menunggu kondisi pelabuhan membaik dan memungkinkan pengiriman melalui jalur laut kembali normal.

"Kami mengimbau warga untuk tidak panik, karena pasokan BBM ke Bengkulu terus dikirimkan, dan kami juga telah menambah 13 armada angkut. Secara total, kini ada 64 truk tangki khusus melayani kebutuhan BBM di Bengkulu," ujar Tjahyo Nikho Indrawan.

Kondisi darurat level satu telah diberlakukan Pertamina sejak tanggal 28 Maret lalu, setelah kapal pengangkut BBM tidak dapat merapat di dermaga Pelabuhan Pulau Baai. Sejak saat itu, Pertamina mengandalkan jalur darat untuk memenuhi kebutuhan energi di Bengkulu.

Nikho menjelaskan bahwa 64 mobil tangki BBM dikerahkan dan beroperasi tanpa henti. Pasokan BBM ke Bengkulu berasal dari tiga wilayah strategis:

  • Teluk Kabung, Sumatera Barat (dengan jarak tempuh darat 26 jam)
  • Lubuklinggau (dengan jarak tempuh darat 12 jam)
  • Panjang (yang memasok BBM ke Kabupaten Bengkulu Selatan dengan jarak tempuh darat 18 jam)

"Satgas pendistribusian dan penyaluran semua bekerja nonstop 24 jam memenuhi kebutuhan Bengkulu," imbuhnya.

Untuk memastikan ketersediaan BBM yang cukup, Pertamina bahkan meningkatkan pasokan melebihi kebutuhan normal harian. Sebagai contoh, untuk jenis Pertalite, pasokan ditingkatkan dari 650 kilo liter per hari menjadi 714 kilo liter per hari. Sementara untuk Pertamax, pasokan ditingkatkan dari 120 kilo liter per hari menjadi 200 kilo liter per hari.

"Masyarakat jangan panik, stok kita mencukupi secara nasional dan regional. Kami melihat terjadi kepanikan di masyarakat Bengkulu, isilah BBM sesuai kebutuhan saja," tegas Nikho.

Pertamina menegaskan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh wilayah Indonesia. Pihaknya berharap agar kondisi pelabuhan segera membaik sehingga suplai melalui jalur laut dapat kembali berjalan normal.