Pasokan BBM di Bengkulu Kembali Normal Setelah Sempat Alami Kelangkaan

Kondisi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sempat melanda Bengkulu berangsur pulih. Pantauan terkini menunjukkan antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah значительно berkurang, dan penjualan BBM eceran mulai kembali marak di warung-warung warga.

Di Bengkulu Tengah, SPBU Karang Tinggi kini terlihat lengang. Edi Susanto, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa antrean mengular seperti beberapa hari sebelumnya sudah tidak terlihat lagi. Situasi serupa juga terpantau di Kota Bengkulu, tepatnya di SPBU Bumi Ayu. Para pembeli Pertamax kini dapat dengan mudah memperoleh BBM tanpa harus menunggu berjam-jam. SPBU Rawa Makmur juga mengalami penurunan signifikan dalam antrean kendaraan.

Kehadiran kembali penjualan BBM eceran di warung-warung warga menjadi indikasi positif lain dari нормализација pasokan. Novran, warga Kota Bengkulu, menyatakan bahwa ketersediaan BBM eceran menandakan pergerakan BBM yang sudah kembali normal. Sebelumnya, masyarakat kesulitan menemukan penjual BBM eceran.

Pulihnya pasokan BBM di Bengkulu tak lepas dari upaya Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel yang mengerahkan 64 mobil tangki BBM untuk bekerja nonstop. Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menjelaskan bahwa pasokan BBM Bengkulu berasal dari tiga wilayah, yaitu Teluk Kabung (Sumatera Barat), Lubuk Linggau, dan Panjang (Kabupaten Bengkulu Selatan). Tantangan utama dalam pendistribusian BBM adalah pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang menyebabkan kapal Pertamina tidak dapat merapat ke dermaga. Akibatnya, pasokan BBM harus dilakukan melalui jalur darat yang memakan waktu lebih lama.

Tjahyo Nikho Indrawan mengapresiasi kerja keras Satgas pendistribusian dan penyaluran serta para pengemudi truk tangki yang bekerja tanpa henti selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat Bengkulu. Ia juga menegaskan bahwa pasokan BBM di Bengkulu saat ini sudah melebihi kebutuhan normal harian. Untuk Pertalite, pasokan ditingkatkan dari 650 kiloliter menjadi 714 kiloliter per hari, sedangkan untuk Pertamax, pasokan ditingkatkan dari 120 kiloliter menjadi 200 kiloliter per hari.

"Masyarakat jangan panik, stok kita mencukupi secara nasional dan regional. Kami melihat terjadi kepanikan di masyarakat Bengkulu," ujar Tjahyo Nikho Indrawan.

Pertamina berkomitmen penuh untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh pelosok Tanah Air. Tjahyo Nikho Indrawan berharap agar kondisi pelabuhan segera membaik sehingga suplai BBM melalui jalur laut dapat kembali normal.