Pemerintah Dorong Pengembangan Ekosistem Truk Listrik Guna Tekan Emisi Karbon

Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan ekosistem truk listrik di tanah air. Dukungan ini merupakan bagian dari upaya serius untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi, khususnya dari kendaraan berat.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan langsung dukungan pemerintah dalam acara Zero Emission Heavy-Duty Vehicle Summit 2025. Ia menyoroti kontribusi signifikan truk barang terhadap emisi CO2, meskipun jumlahnya relatif kecil dibandingkan total kendaraan di Indonesia. Menurutnya, truk barang hanya menyumbang kurang dari 4% dari total angkutan, namun menghasilkan lebih dari 40% emisi CO2. Kondisi ini, kata AHY, menyebabkan polusi yang berdampak serius pada kesehatan masyarakat.

Namun, pengembangan truk listrik di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait dengan infrastruktur pendukung. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan empat prioritas utama untuk lima tahun ke depan, yang akan dikawal oleh kementerian terkait:

  • Reformasi Kebijakan dan Insentif: Pemerintah akan mempercepat reformasi kebijakan serta pemberian insentif untuk mendorong adopsi kendaraan dan teknologi rendah emisi. Langkah ini diharapkan dapat menarik minat para pelaku industri untuk beralih ke truk listrik.
  • Perluasan Infrastruktur Energi Bersih: Pemerintah akan terus memperluas infrastruktur energi bersih dan sistem transportasi publik yang ramah lingkungan. Hal ini mencakup pembangunan stasiun pengisian daya (charging station) untuk truk listrik di berbagai lokasi strategis, terutama di jalur-jalur utama transportasi barang di Jawa dan wilayah lainnya. Perencanaan yang matang diperlukan untuk menentukan jumlah, lokasi, dan kapasitas charging station yang dibutuhkan.
  • Penguatan Inovasi dan Kemitraan Lintas Sektor: Pemerintah akan memperkuat inovasi dan kemitraan lintas sektor yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, industri, lembaga riset, dan perguruan tinggi. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi truk listrik yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Indonesia.
  • Pembangunan Ekosistem Pembiayaan Hijau: Pemerintah akan membangun ekosistem pembiayaan hijau (Green Financing) yang inklusif dan berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha, baik besar maupun kecil, untuk berinvestasi dalam truk listrik tanpa terbebani secara finansial. Pemerintah akan mendorong lembaga keuangan untuk menyediakan skema pembiayaan yang menarik dan terjangkau.

Dengan fokus pada keempat prioritas ini, pemerintah berharap dapat mempercepat transisi ke transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan, serta mengurangi dampak negatif emisi karbon terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.