Garuda Indonesia Raih Suntikan Dana dari Danantara, Erick Thohir Tegaskan Bukan Lagi PMN
Garuda Indonesia Terima Pendanaan dari Danantara, Bukan Lagi PMN
Jakarta - Kabar baik datang bagi PT Garuda Indonesia (Persero). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengumumkan bahwa maskapai penerbangan nasional tersebut akan menerima suntikan dana dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Namun, Erick menekankan bahwa pendanaan ini berbeda dengan skema Penyertaan Modal Negara (PMN) yang selama ini dikenal.
Erick menjelaskan bahwa dana yang akan diterima Garuda berasal dari Holding Operasional Danantara. Perbedaan mendasar dengan PMN adalah fokus dan mekanisme penyalurannya. Jika PMN konotasinya adalah suntikan langsung dari pemerintah ke BUMN, maka pendanaan dari Danantara lebih bersifat korporasi, dengan pertimbangan operasional dan investasi yang matang.
"PMN konotasi zaman dulu itu kan dari pemerintah nyuntik ke BUMN sendiri, kalau sekarang kan sudah berbeda. Ada untuk operasional, ada buat investasi. Jadi konteksnya sudah sangat korporasi," ujar Erick.
Dana operasional dari Danantara ini rencananya akan dimanfaatkan untuk memperkuat modal kerja Garuda Indonesia serta mendukung pengembangan sektor pariwisata nasional. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan Indonesia memiliki perusahaan penerbangan yang tangguh dan mampu bersaing di kancah internasional.
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya Garuda Indonesia sebagai mesin pertumbuhan, khususnya dalam mendukung sektor pariwisata, serta memfasilitasi perjalanan ibadah haji dan umrah. Dengan sokongan dari Danantara, diharapkan Garuda dapat memperkuat jaringan domestik dan internasionalnya.
Danantara sendiri memiliki dua holding, yaitu holding investasi dan holding operasional. Kedua holding ini bekerja secara proporsional dalam memberikan modal kepada perusahaan-perusahaan BUMN, termasuk Garuda Indonesia. Proses penyaluran modal akan dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan kebutuhan operasional dan potensi investasi masing-masing perusahaan.
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa Holding Operasional Danantara saat ini tengah melakukan restrukturisasi pengelolaan BUMN melalui empat tahapan. Tahapan awal adalah business fundamental review, yaitu evaluasi menyeluruh terhadap 888 entitas BUMN.
- Business fundamental review
- Reprofiling
- Turnaround bisnis
Diharapkan, business fundamental review ini dapat dirampungkan pada Oktober tahun ini, sehingga Danantara dapat segera mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja BUMN secara keseluruhan.