Indonesia dan Perancis Pererat Kemitraan Ekonomi Melalui 26 Kesepakatan Bisnis

Indonesia dan Perancis telah menandatangani serangkaian kesepakatan bisnis yang signifikan, menandai babak baru dalam hubungan ekonomi bilateral kedua negara. Forum Bisnis Indonesia-Perancis 2025 menjadi saksi penandatanganan 26 Nota Kesepahaman (MoU) yang mencakup berbagai sektor strategis.

Acara bersejarah ini berlangsung di Jakarta, dengan penandatanganan yang diadakan di Istana Kepresidenan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Republik Perancis, Emmanuel Macron, turut hadir menyaksikan momen penting ini, menunjukkan komitmen tinggi dari kedua pemimpin terhadap penguatan kerjasama bilateral.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa 16 MoU ditandatangani di Istana Kepresidenan, disaksikan langsung oleh kedua kepala negara. Sementara itu, 10 MoU lainnya ditandatangani di kantor Kemenko Perekonomian. Total nilai dari 26 kesepakatan ini diperkirakan mencapai 11 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 179,30 triliun, berdasarkan kurs saat ini. Nilai yang fantastis ini mencerminkan potensi besar dalam kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Perancis.

"Ini adalah inti dari visi kedua pemimpin kita, membawa Indonesia dan Perancis ke tingkat hubungan yang lebih tinggi, tidak hanya antar pemerintah tetapi juga antar pelaku usaha dan masyarakat," ujar Airlangga dalam forum bisnis tersebut. Ia menekankan pentingnya kerjasama ini dalam mempererat hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 75 tahun.

Lebih lanjut, Airlangga berharap bahwa kemitraan ini akan membuka peluang perdagangan dan investasi yang lebih luas bagi kedua negara di masa depan. Ia juga menyoroti kesamaan pandangan antara Indonesia dan Perancis dalam isu-isu global.

"Perancis dan Indonesia memiliki pandangan yang selaras. Kita berbagi pemahaman dan filosofi yang sama tentang perdagangan multilateral, serta respons terhadap tantangan geopolitik dan geoekonomi," tambahnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, juga memberikan komentarnya mengenai penandatanganan MoU ini. Ia menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut mencakup berbagai sektor penting, termasuk:

  • Energi terbarukan
  • Agrikultur
  • Kesehatan
  • Pertahanan
  • Transportasi
  • Pangan

Selain sektor-sektor tersebut, Anindya juga menyebutkan potensi kerjasama di bidang pendidikan dan konektivitas, termasuk telekomunikasi dan infrastruktur, meskipun belum ada penandatanganan MoU untuk bidang-bidang tersebut pada kesempatan ini.

Kemitraan strategis antara Indonesia dan Perancis ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara, serta memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang.