Balotelli Ungkap Kekecewaan Mendalam pada Sepak Bola: 'Dunia Penuh Kepalsuan'
Mario Balotelli, penyerang kontroversial yang kini berusia 34 tahun, mengungkapkan pandangannya yang pahit terhadap dunia sepak bola. Meski masih berniat untuk terus bermain selama beberapa tahun ke depan, Balotelli dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan merindukan sepak bola setelah pensiun nanti. Ia menganggap sepak bola sebagai 'dunia tipu-tipu' yang penuh dengan kepalsuan.
Kontrak Balotelli dengan Genoa tidak diperpanjang, mengakhiri masa baktinya di klub tersebut. Namun, pemain yang pernah membela sejumlah klub besar Eropa ini masih bersemangat untuk melanjutkan kariernya di lapangan hijau. "Saya akan bermain 2-3 tahun lagi, barulah setelahnya selesai," ujarnya, mengisyaratkan bahwa ia masih memiliki ambisi untuk membuktikan diri.
Sepanjang kariernya yang penuh warna, Balotelli telah malang melintang di berbagai liga top Eropa. Ia pernah memperkuat Inter Milan, AC Milan, Brescia, Monza, dan Genoa di Italia; Manchester City dan Liverpool di Inggris; Marseille dan OGC Nice di Prancis; Adana Demirspor di Turki; serta FC Sion di Swiss. Prestasinya pun tak bisa dibilang sedikit, dengan tiga gelar Scudetto bersama Inter Milan dan satu gelar juara Liga Primer Inggris bersama Manchester City menjadi bukti kualitasnya.
Balotelli juga sempat menyatakan ketertarikannya untuk menjajal Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat. Namun, yang menarik adalah pandangannya tentang masa depan setelah gantung sepatu. Balotelli menegaskan bahwa ia ingin menjauh dari segala hal yang berhubungan dengan sepak bola, karena ia merasa dikecewakan oleh dunia yang menurutnya penuh dengan kepalsuan.
"Dalam dunia olahraga, akan terasa menyakitkan ketika karier sudah selesai. Tapi saya tidak akan kehilangan apapun yang berhubungan dengan sepak bola, karena itu adalah dunia tipu-tipu," pungkasnya, menggambarkan kekecewaan mendalamnya terhadap sepak bola sebagai sebuah industri.