Persiapan Puncak Haji: Mayoritas Jemaah Haji Lamongan Telah Kantongi Kartu Nusuk

Menjelang puncak ibadah haji yang diperkirakan jatuh pada tanggal 5 Juni, sebagian besar jemaah haji asal Lamongan, tepatnya 95%, telah menerima kartu Nusuk. Pihak berwenang Arab Saudi juga memberikan opsi penggunaan visa haji sebagai pengganti kartu Nusuk.

Menurut Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Lamongan, Abdul Ghofur, bagi jemaah yang belum menerima kartu fisik, Nusuk digital dapat diakses dan diunduh sebagai solusi sementara. Kartu Nusuk merupakan identitas digital yang wajib dimiliki oleh setiap jemaah haji selama berada di Tanah Suci. Fungsi utamanya adalah sebagai pengganti paspor, mempermudah akses ke berbagai layanan haji, memasuki Masjidil Haram, serta memfasilitasi pergerakan jemaah selama puncak haji.

Dalam rangka persiapan keberangkatan, petugas kloter dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah melaksanakan survei lokasi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Survei ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji. Langkah-langkah mitigasi juga telah disiapkan oleh petugas haji dan PPIH untuk jemaah lansia, penyandang disabilitas, dan jemaah dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk implementasi program skenario murur (melintas) dan tanazul (penyesuaian lokasi). Program tersebut ditujukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan jemaah yang membutuhkan perhatian khusus.

Abdul Ghofur menambahkan bahwa kondisi kesehatan jemaah haji asal Lamongan secara umum baik. Meskipun demikian, beberapa jemaah dilaporkan mengalami keluhan ringan seperti batuk dan pilek. Mengingat cuaca panas ekstrem yang melanda Arab Saudi saat ini, jemaah diimbau untuk memperbanyak konsumsi air zamzam dan oralit sesuai anjuran tim kesehatan haji. Jemaah juga diminta untuk selalu mengikuti arahan dan imbauan dari tim kesehatan demi menjaga kondisi fisik selama menjalankan ibadah.

Lebih lanjut, Abdul Ghofur mengimbau jemaah, terutama yang lanjut usia, untuk memprioritaskan kesehatan fisik. Ia menyarankan agar jemaah lansia mempertimbangkan untuk melaksanakan salat berjamaah di hotel saja untuk menghindari kelelahan akibat cuaca panas dan kepadatan di Masjidil Haram.