Kisah Cinta Unik Emmanuel Macron dan Brigitte: Dari Ruang Kelas Hingga Istana Élysée
Perjalanan cinta antara Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan istrinya, Brigitte Macron, selalu menjadi sorotan publik. Lebih dari sekadar kisah seorang kepala negara, hubungan mereka menentang norma sosial dan konvensi usia. Kisah ini bermula di sebuah sekolah Katolik bernama La Providence, yang terletak di Amiens, Prancis utara.
Saat itu, Brigitte Auzière, seorang guru drama yang karismatik berusia 39 tahun, mengajar di sekolah tersebut. Emmanuel Macron, seorang siswa berusia 15 tahun yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu, terpesona oleh kecerdasan dan semangat Brigitte. Ketertarikan awal berkembang menjadi hubungan yang lebih dalam, yang memicu kontroversi dan perdebatan di sekitar mereka.
Keluarga Macron, awalnya tidak menyadari sifat sebenarnya dari hubungan tersebut, percaya bahwa putra mereka tertarik pada putri Brigitte. Namun, ketika kebenaran terungkap, mereka mengirim Emmanuel ke sekolah asrama di Paris dengan harapan mengakhiri hubungan tersebut. Terlepas dari jarak dan perbedaan usia yang signifikan, ikatan antara Emmanuel dan Brigitte tetap kuat.
Brigitte, yang saat itu masih menikah dan memiliki tiga anak, bergumul dengan implikasi hubungan mereka. Dia memprioritaskan anak-anaknya selama satu dekade, menunda pengejaran romansa dengan Emmanuel. Namun, dia menolak untuk mengabaikan kebahagiaannya sendiri. "Selama sepuluh tahun, saya memprioritaskan mereka," kata Brigitte. "Tetapi saya juga tidak ingin kehilangan hidup saya."
Keputusan mereka untuk bersama tidak tanpa tantangan. Perbedaan usia 25 tahun memicu kritik dan penilaian publik, dengan Brigitte sering disebut sebagai "cougar". Namun, mereka menolak untuk mendefinisikan hubungan mereka berdasarkan ekspektasi masyarakat. "Pasangan kami bukan pasangan teladan. Tentu saja tidak ideal. Menjadi pasangan itu perjuangan harian," kata Brigitte.
Brigitte sebelumnya menikah dengan bankir Andre-Louis Auziere, yang meninggal pada tahun 2019. Dari pernikahan itu, dia memiliki tiga anak: Sebastien, Laurence, dan Tiphaine, yang semuanya telah mencapai kesuksesan di bidangnya masing-masing. Dia juga seorang nenek dari tujuh cucu.
Dalam wawancara dengan majalah Elle, Brigitte mengakui rasa bersalah yang dia rasakan terhadap anak-anaknya karena memulai hubungan dengan Emmanuel. "Saya tahu saya menyakiti anak-anak saya. Itu penyesalan terbesar saya, tetapi saya tidak bisa mengabaikan kebahagiaan saya sendiri," ujarnya.
Akhirnya, cinta mereka menang. Emmanuel dan Brigitte menikah, merayakan persatuan mereka dengan keluarga dan teman-teman. Pada resepsi pernikahan mereka, Emmanuel berterima kasih kepada anak-anak Brigitte karena menerima hubungan yang tidak biasa ini.
Sejak saat itu, pasangan ini dikenal karena kedekatan mereka dan dukungan tak tergoyahkan satu sama lain. Mereka berusaha untuk tidak terpisah kecuali benar-benar diperlukan. "Saya merasa nyaman saat Emmanuel berada di samping saya," kata Brigitte. "Saya rasa dia pun merasakan hal yang sama. Kami seperti pasangan lain pada umumnya kadang sepakat, kadang tidak. Kami berdebat, lalu berdamai kembali. Semuanya mengalir begitu saja."
Brigitte menggambarkan hubungan mereka sebagai persatuan jiwa yang tak terduga, tetapi nyata. "Seperti gagasan Platonis soal bertemu belahan jiwa. Perbedaan usia kami memang mencolok, tetapi kami cocok. Setiap kali membaca berita tentang kami, rasanya seperti membaca kisah orang lain. Namun, ini memang kisah nyata kami, kisah yang sederhana," jelasnya.
Pada Mei 2025, sebuah video yang menunjukkan Emmanuel Macron seolah-olah ditoyor oleh istrinya menjadi viral. Pejabat Istana Elysee dengan cepat mengklarifikasi bahwa itu adalah momen lucu dan penuh kasih sayang antara pasangan itu.
Kisah cinta Emmanuel dan Brigitte Macron terus memikat dan menginspirasi. Ini adalah bukti kekuatan cinta untuk mengatasi rintangan dan melanggar ekspektasi masyarakat. Terlepas dari kritik dan kontroversi, mereka telah membangun kemitraan yang kuat dan langgeng berdasarkan saling menghormati, kekaguman, dan cinta yang tak tergoyahkan.
- Awal Mula di Sekolah
- Perbedaan Usia yang Mencolok
- Pernikahan dan Keluarga
- Kedekatan dan Dukungan