Benteng Laut Raksasa: Strategi Negara-Negara Melawan Ancaman Banjir dan Kenaikan Air Laut

Kenaikan permukaan air laut dan ancaman banjir semakin nyata, mendorong berbagai negara untuk mencari solusi perlindungan yang efektif. Salah satu solusi yang banyak dipertimbangkan adalah pembangunan benteng laut raksasa atau giant sea wall. Infrastruktur ini diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam melindungi wilayah pesisir dan penduduk dari dampak buruk banjir dan gelombang tinggi.

Beberapa negara di dunia telah mengimplementasikan proyek pembangunan benteng laut raksasa dengan berbagai tujuan dan skala. Berikut adalah beberapa contoh negara yang telah berinvestasi dalam infrastruktur pertahanan laut ini:

  • Belanda: Dikenal dengan Afsluitdijk, benteng laut sepanjang 32 kilometer ini merupakan salah satu yang paling ikonik di dunia. Dibangun untuk melindungi daratan rendah Belanda dari terjangan Laut Utara, Afsluitdijk terus diperbaiki dan ditingkatkan untuk menghadapi kenaikan permukaan air laut.

  • Jepang: Sebagai negara yang rentan terhadap tsunami, Jepang telah lama menjadi pelopor dalam teknologi perlindungan terhadap bencana alam. Setelah gempa dan tsunami dahsyat tahun 2011, Jepang berinvestasi besar-besaran dalam pembangunan dan perbaikan benteng laut di sepanjang pantai timur lautnya. Benteng ini dirancang untuk meredam energi tsunami dan memberikan waktu bagi penduduk untuk menyelamatkan diri.

  • Korea Selatan: Saemangeum, benteng laut sepanjang 33,9 kilometer, dibangun bukan hanya untuk perlindungan terhadap banjir, tetapi juga untuk mereklamasi lahan dan mengembangkan kawasan industri, pariwisata, dan pertanian. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Korea Selatan.

  • China: Tembok laut di China memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari pertahanan negara terhadap banjir dan ancaman dari laut. Salah satu contohnya adalah tembok laut Fengxian di Shanghai, yang telah dibangun selama berabad-abad untuk melindungi kota dari banjir dan erosi.

  • Indonesia: Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap banjir rob dan kenaikan permukaan air laut. Pemerintah Indonesia memiliki proyek ambisius untuk membangun tanggul laut sepanjang 946 kilometer dari Cilegon hingga Gresik. Proyek ini bertujuan untuk melindungi wilayah pesisir dan kota-kota besar seperti Jakarta dari banjir.

  • Italia: Venesia, kota yang terkenal dengan kanal-kanalnya, menghadapi ancaman serius dari banjir akibat kenaikan permukaan air laut. Untuk melindungi kota warisan dunia ini, Italia membangun MOSE (Modulo Sperimentale Elettromeccanico), sistem gerbang bergerak yang dapat menutup laguna Venesia saat terjadi gelombang tinggi.

Pembangunan benteng laut raksasa merupakan investasi besar yang membutuhkan perencanaan matang dan teknologi canggih. Efektivitas benteng laut dalam melindungi wilayah pesisir dari dampak banjir dan kenaikan permukaan air laut telah terbukti di berbagai negara. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari pembangunan infrastruktur ini.