Jokowi Jadi Rebutan: PPP dan PSI Berebut Mantan Presiden untuk Pimpin Partai

Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi daya tarik bagi sejumlah partai politik setelah tidak lagi menjabat sebagai kepala negara. Dua partai, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), secara terbuka menyatakan minatnya untuk menjadikan Jokowi sebagai ketua umum mereka.

Minat PPP terhadap Jokowi muncul menjelang Muktamar PPP 2025, yang salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum. Ade Irfan Pulungan, Ketua Mahkamah Partai PPP, menyatakan bahwa usulan ini muncul karena Jokowi dinilai memiliki kemampuan untuk memimpin PPP dan mengembalikan kejayaan partai di parlemen pada Pemilu 2029. Irfan meyakini bahwa dengan kepemimpinan Jokowi, PPP dapat kembali meraih kursi di DPR dan bahkan masuk dalam lima besar partai politik.

"Insya Allah kalau PPP dipimpin oleh Pak Jokowi, insya Allah PPP kembali ke Senayan. Mudah-mudahan bisa menjadi lima besar sehingga mendapat pimpinan di DPR," ujar Irfan.

Irfan menambahkan bahwa Jokowi memiliki pengalaman yang luas di bidang politik dan pemerintahan, serta memahami sejarah dan perkembangan PPP. Hal ini menjadi alasan kuat mengapa Jokowi dianggap sebagai sosok yang ideal untuk memimpin partai tersebut.

"Tentu sosok-sosok yang seperti itu saya pikir cukup capable jika PPP itu dipimpin oleh orang yang sudah memiliki pengalaman politik yang cukup panjang, ya, dan cukup lama pengalaman dari pemerintahannya untuk bisa memimpin sebuah partai," kata Irfan.

PPP saat ini membutuhkan pembenahan dan transformasi, dan Irfan percaya bahwa Jokowi adalah figur yang tepat untuk melakukan hal tersebut.

Sebelumnya, nama Jokowi juga telah masuk dalam bursa calon ketua umum PSI. Andy Budiman, Wakil Ketua Umum PSI, mengungkapkan bahwa sejumlah pengurus daerah mengusulkan Jokowi untuk memimpin partai. Selain Jokowi, nama-nama lain yang masuk dalam bursa adalah Ketua Umum PSI saat ini, Kaesang Pangarep, Wakil Menteri Kependudukan Isyana Bagoes Oka, dan politisi PSI Agus Herlambang.

"DPW Yogya itu muncul Pak Jokowi, dukung Pak Jokowi. Di Jakarta, ketua fraksi kami, William, itu mendukung Pak Jokowi juga. Kemudian ada Jabar yang memunculkan dua nama, Mas Kaesang dan Ketua OKK Bro Agus Herlambang," kata Andy.

William Aditya Sarana, Ketua DPP PSI, menjelaskan bahwa Jokowi dianggap sebagai mentor bagi kader PSI, sehingga wajar jika namanya diusulkan sebagai ketua umum. Gagasan Jokowi tentang partai politik yang inklusif dan terbuka menjadi inspirasi bagi PSI untuk menggelar Pemilihan Raya (Pemira) secara terbuka.

Menanggapi namanya yang disebut-sebut sebagai calon ketua umum PSI dan PPP, Jokowi mengaku masih mempertimbangkan tawaran tersebut. Terkait PSI, Jokowi mengatakan bahwa ia masih dalam proses perhitungan. Sementara itu, mengenai peluangnya memimpin PPP, Jokowi enggan memberikan komentar banyak.

"Masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misal saya ikut, saya kalah," ungkap Jokowi mengenai PSI.

"Ya, semua nama baik. Dan itu urusan internal PPP," kata Jokowi mengenai PPP.

Jokowi juga membantah telah memberikan dukungan kepada salah satu kandidat dalam Muktamar PPP. Ia menegaskan bahwa semua kandidat layak dipertimbangkan demi kepentingan PPP ke depan.

Berikut daftar kandidat ketua umum PSI:

  • Jokowi
  • Kaesang Pangarep
  • Isyana Bagoes Oka
  • Agus Herlambang