Antisipasi Kecelakaan, Dishub Jateng Tingkatkan Keselamatan Jalan Purworejo-Magelang dengan Penambahan Jalur Penyelamat dan Rambu
Tragedi kecelakaan maut yang menelan korban jiwa di ruas jalan Purworejo–Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, mendorong Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah (Jateng) untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas.
Menyusul evaluasi mendalam pasca-kejadian tersebut, Dishub Jateng mengumumkan rencana penambahan jalur penyelamat rem blong dan perbaikan rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi rawan kecelakaan. Kepala Dishub Jawa Tengah, Arief Djatmiko, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk merealisasikan pembangunan jalur darurat yang diperuntukkan bagi kendaraan yang mengalami kendala pengereman di jalan menurun tersebut.
"Upaya pemasangan jalur penyelamat ini telah melalui proses diskusi yang matang, dan kami berharap dapat segera diimplementasikan," ujar Arief.
Selain penambahan jalur penyelamat, Dishub Jateng juga menyoroti minimnya rambu-rambu lalu lintas di titik-titik rawan kecelakaan. Oleh karena itu, pengadaan dan pemasangan rambu peringatan akan menjadi prioritas utama dalam waktu dekat. Rambu-rambu ini akan ditempatkan di lokasi strategis sebelum dan sesudah titik rawan kecelakaan untuk memberikan peringatan dini kepada para pengemudi.
"Kami akan mengambil beberapa langkah penting, namun yang paling mendesak adalah pemasangan rambu-rambu di sekitar lokasi rawan kecelakaan, baik sebelum maupun sesudah titik tersebut. Kami telah memasang rambu-rambu yang menghimbau pengemudi untuk lebih berhati-hati," jelasnya.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa pihaknya juga akan mengganti rambu-rambu yang sudah usang atau kurang jelas. Salah satu perubahan yang akan dilakukan adalah mengganti imbauan penggunaan "gigi rendah" dengan "gigi satu".
"Kami tidak lagi menggunakan peringatan 'gigi rendah', melainkan 'gigi satu'. Mungkin di lapangan masih ada rambu yang bertuliskan 'gigi rendah', namun akan kami perbarui. Penggunaan 'gigi rendah' bisa diartikan gigi 4 atau 5, padahal jika membawa beban berat, itu kurang efektif," terangnya.
Sebagai upaya pencegahan tambahan, Dishub Jateng juga menerapkan pengalihan arus lalu lintas bagi truk bermuatan berat yang datang dari arah Magelang maupun Purworejo. Tujuannya adalah untuk menghindari jalur dengan turunan tajam yang berpotensi membahayakan.
"Kami melakukan pengalihan arus lalu lintas dari arah Magelang atau Purworejo untuk menghindari geometri jalan yang memiliki turunan panjang dan berisiko tinggi," pungkas Arief.
Dengan serangkaian langkah ini, Dishub Jateng berharap dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan mencegah terjadinya kecelakaan serupa di ruas jalan Purworejo–Magelang.