Fenomena 'Italian Brain Rot' di Media Sosial: Dampak Negatif Konten Absurd pada Otak
Kemunculan fenomena 'Italian Brain Rot' di media sosial, khususnya TikTok, telah menarik perhatian banyak pihak. Istilah ini mengacu pada tren konten absurd dan berkualitas rendah yang dikonsumsi secara berlebihan, terutama oleh kalangan muda. Konten-konten ini umumnya menampilkan karakter dengan nama-nama berima yang terdengar seperti bahasa Italia, diucapkan dengan intonasi berlebihan dan seringkali disertai frasa-frasa tidak masuk akal.
Popularitas konten 'Italian Brain Rot' melonjak sejak awal tahun, dengan ribuan video yang menggunakan tagar terkait dan ditonton jutaan kali. Namun, di balik daya tariknya, muncul kekhawatiran mengenai dampak negatifnya terhadap kesehatan mental dan kognitif, terutama pada anak-anak. Psikolog klinis Carlos Hidalgo menjelaskan bahwa konsumsi konten semacam ini dapat memengaruhi struktur otak, menyebabkan penurunan kemampuan konsentrasi, kesepian, dan sikap pasif dalam proses belajar.
Dampak 'Italian Brain Rot' Pada Otak
Berikut adalah dampak dari 'Italian Brain Rot' :
- Stimulasi Dopamin: Menonton konten di media sosial memicu pelepasan dopamin, neurotransmitter yang menghasilkan perasaan senang dan puas. Semakin sering seseorang melakukannya, semakin besar keinginan untuk terus mengonsumsi konten tersebut, menciptakan siklus adiktif.
- Penurunan Kemampuan Konsentrasi: Konten absurd dan cepat saji dapat mengganggu kemampuan otak untuk fokus dan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang lebih kompleks.
- Potensi Paparan Frasa yang Menyinggung: Beberapa konten mungkin mengandung frasa-frasa yang tidak pantas atau menyinggung, yang dapat ditiru oleh anak-anak tanpa menyadari maknanya.
Direktur senior Teen Line Didi Hirsch menyarankan agar orang tua menetapkan batasan waktu layar dan mengurangi stimulasi berlebihan, namun tetap memberikan ruang bagi kreativitas anak. Penting untuk membantu anak-anak membangun regulasi emosional di dunia yang serba cepat ini dan mengajarkan mereka untuk menyeimbangkan kesenangan dengan kebutuhan untuk beristirahat dan memproses informasi secara sehat. Edukasi mengenai dampak negatif konten 'Italian Brain Rot' dan alternatif konten yang lebih positif dan konstruktif juga sangat penting.