Arus Modal Asing Deras Masuk ke Indonesia Jelang Libur Panjang
Indonesia Catat Kenaikan Modal Asing di Tengah Pelemahan Rupiah
Jelang libur panjang, pasar keuangan Indonesia menunjukkan performa yang menggembirakan dengan masuknya aliran modal asing yang signifikan. Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya capital inflow sebesar Rp 1,5 triliun pada pekan keempat Mei 2025. Angka ini menjadi sinyal positif bagi stabilitas ekonomi nasional, di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Rincian data menunjukkan bahwa sebagian besar dana asing tersebut mengalir ke pasar Surat Berharga Negara (SBN), dengan nilai mencapai Rp 2,02 triliun. Pasar saham juga turut kecipratan dana asing sebesar Rp 110 miliar. Namun, di sisi lain, terjadi outflow dari pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 630 miliar, yang sedikit mengurangi dampak positif dari total inflow.
Pergerakan nilai tukar rupiah juga menjadi perhatian. Pada penutupan perdagangan Selasa (27/5/2025), rupiah berada di level Rp 16.270 per dolar AS. Namun, pada pembukaan perdagangan Rabu (28/5/2025), rupiah menunjukkan pelemahan tipis ke level Rp 16.275 per dolar AS. Pelemahan ini mengindikasikan tekanan eksternal yang masih dihadapi oleh mata uang Garuda.
Menanggapi dinamika pasar keuangan ini, Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas ekonomi makro. Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan bahwa BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. Strategi bauran kebijakan juga terus dioptimalkan untuk memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Masuknya modal asing ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, antara lain:
- Meningkatkan likuiditas di pasar keuangan.
- Mendukung pembiayaan pembangunan.
- Meningkatkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia.
Namun, pemerintah dan Bank Indonesia juga perlu mewaspadai potensi risiko yang terkait dengan aliran modal asing, seperti:
- Volatilitas nilai tukar rupiah.
- Risiko sudden stop atau arus modal keluar secara tiba-tiba.
- Tekanan inflasi.
Dengan pengelolaan yang hati-hati dan koordinasi yang kuat antarotoritas, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan momentum masuknya modal asing ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.