Jawa Barat Siapkan Platform Digital Bursa Kerja untuk Hindari Kericuhan Job Fair
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) tengah berupaya merespons insiden kericuhan yang terjadi dalam pameran lowongan kerja (job fair) di Cikarang Utara beberapa waktu lalu. Sebagai langkah antisipasi, Pemprov Jabar tengah menyiapkan platform digital yang akan menjadi wadah bursa lowongan kerja (loker).
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, mengungkapkan bahwa Gubernur telah memberikan arahan tegas untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Menurutnya, penyelenggaraan job fair seharusnya dapat dikelola dengan lebih baik. Platform digital ini diharapkan menjadi solusi untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan secara lebih terstruktur dan efisien.
"Job fair seharusnya manageable, namun kenyataannya tidak terkelola dengan baik. Saat ini, kami sedang menyiapkan platform digital sesuai arahan Bapak Gubernur untuk mempertemukan pencari kerja dan perusahaan," ujar Herman di Bandung, Kamis (29/5/2025).
Platform digital ini diklaim telah rampung dan saat ini sedang dalam tahap uji coba. Melalui platform ini, para pelamar kerja diharapkan dapat dengan mudah mengakses informasi lowongan dari berbagai perusahaan. Sebaliknya, perusahaan juga dapat dengan mudah mengunggah informasi lowongan kerja yang tersedia.
"Platformnya sudah selesai, dan saat ini sedang diuji cobakan. Masyarakat Jawa Barat yang ingin mencari kerja dapat memasukkan data diri mereka ke dalam platform tersebut. Perusahaan juga dapat mengunggah informasi lowongan kerja mereka, sehingga kedua belah pihak dapat saling terhubung," jelasnya.
Herman juga menepis anggapan bahwa jumlah lowongan kerja di Jawa Barat tidak memadai untuk menampung jumlah pelamar yang ada. Menurutnya, jumlah lowongan kerja relatif memadai, namun masalahnya terletak pada kurangnya keterhubungan antara pencari kerja dan perusahaan. Platform digital ini diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
"Saya kira tidak demikian. Lowongan kerja relatif memadai, dan jumlah pencari kerja juga cukup besar. Persoalannya adalah bagaimana mempertemukan keduanya, dan ini yang akan segera kami atasi," tegasnya.
Sebagai informasi tambahan, kericuhan pada job fair sebelumnya dipicu oleh membludaknya jumlah peserta yang jauh melebihi kuota lowongan yang tersedia. Suasana menjadi tidak terkendali ketika seorang pelamar menunjukkan foto QR pendaftaran, yang memicu dorong-dorongan hingga perkelahian di tengah kerumunan massa.
Dengan adanya platform digital ini, Pemprov Jabar berharap dapat menciptakan ekosistem bursa kerja yang lebih teratur, transparan, dan efisien. Hal ini diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya kericuhan dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kualifikasi mereka.