Pelajar Magelang Sambut Kunjungan Presiden Prancis di Akmil dengan Bahasa dan Bendera
Ribuan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Magelang, Jawa Tengah, turut serta menyambut kedatangan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Akademi Militer (Akmil). Kunjungan bersejarah yang juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menjadi momen istimewa bagi para siswa.
Para pelajar, dengan seragam putih-merah dan putih-biru yang rapi, berbaris di Lapangan Pancasila, Akmil, sembari membawa bendera Indonesia dan Prancis. Mereka antusias melafalkan ucapan selamat datang dalam Bahasa Prancis, "Bienvenue monsieur Emmanuel Macron". Semangat mereka mencerminkan harapan akan hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Prancis.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, partisipasi sekitar seribu siswa SD ini merupakan permintaan langsung dari Gubernur Akmil, Mayjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna Ritiauw. Kehadiran para pelajar diharapkan dapat memberikan kesan yang mendalam bagi Presiden Macron atas keramahan dan semangat persahabatan Indonesia.
Kunjungan Presiden Macron ke Akmil merupakan bagian dari agenda kenegaraan yang bertujuan untuk mempererat kerja sama antara Indonesia dan Prancis, khususnya di bidang pertahanan dan kebudayaan. Setibanya di Lapangan Sapta Marga Akmil dengan helikopter dari Yogyakarta International Airport, Presiden Prabowo dan Presiden Macron disambut dengan hangat. Keduanya kemudian menaiki kendaraan taktis Maung, dengan Prabowo sebagai pengemudi dan Macron di sisinya, untuk melakukan inspeksi barisan taruna. Iringan lagu "Maju Tak Gentar" dan "Halo-halo Bandung" oleh Genderang Suling Canka Lokananta menambah semarak suasana.
Selain inspeksi taruna, kedua pemimpin negara juga berkesempatan meninjau laboratorium Bahasa Prancis yang dimiliki TNI. Laboratorium ini menjadi simbol konkret dari kerja sama pertahanan dan kebudayaan antara Indonesia dan Prancis. Program kursus Bahasa Prancis di Akmil diikuti oleh 104 peserta yang terdiri dari personel TNI AD, TNI AL, TNI AU, serta pelatih dari Akmil. Tenaga pengajar didatangkan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kementerian Pertahanan dan dosen dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Peserta Kursus Bahasa Prancis:
- 40 personel TNI AD
- 30 personel TNI AL
- 30 personel TNI AU
- 4 pelatih dari Akmil