Inovasi Mikroalga: Solusi Ramah Lingkungan untuk Penyerapan Karbon di Indonesia
Inovasi Mikroalga: Solusi Ramah Lingkungan untuk Penyerapan Karbon di Indonesia
Indonesia tengah berupaya serius dalam mengurangi emisi karbon dan beralih ke ekonomi hijau. Langkah konkret dalam mencapai tujuan tersebut ditunjukkan melalui pengembangan teknologi fotobioreaktor mikroalga, sebuah inovasi yang diyakini mampu memberikan solusi inovatif dalam mengatasi tantangan perubahan iklim. Kerja sama strategis antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT Alam Semesta Integra, dan dukungan dari sektor swasta seperti XL Axiata, telah menghasilkan teknologi bernama Olimpus, yang diproyeksikan menjadi solusi efektif untuk Carbon Capture Utilization Storage (CCUS).
Teknologi Olimpus memanfaatkan kemampuan mikroalga dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer. Proses ini tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga menghasilkan energi terbarukan. Potensi penerapan teknologi ini sangat luas, mulai dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), terminal, area publik, hingga kawasan industri. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menekankan potensi besar mikroalga sebagai penyerap karbon dan menyebut teknologi Olimpus sebagai langkah nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Hal senada disampaikan Direktur PT Alam Semesta Integra, Eddy Setiawan, yang mengingatkan pentingnya sinergi antara riset dan industri untuk menciptakan solusi yang berdampak nyata dan aplikatif bagi permasalahan lingkungan.
Dukungan terhadap proyek ini datang dari berbagai pihak. Pemerintah Indonesia, melalui Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, menyatakan bahwa teknologi Olimpus selaras dengan regulasi Environmental, Social, and Governance (ESG) yang tengah digalakkan. Dukungan sektor swasta juga terlihat dengan partisipasi XL Axiata sebagai first adopter teknologi Olimpus, menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung upaya keberlanjutan lingkungan. Chief Business Officer PT XL Axiata, Feby Sallyanto, menyatakan keyakinan mereka bahwa teknologi ini akan mendorong penerapan yang lebih luas di sektor korporasi.
Kerja sama BRIN dan PT Alam Semesta Integra mencakup berbagai aspek, mulai dari penelitian sistem fotobioreaktor, optimasi pertumbuhan mikroalga, hingga integrasi energi terbarukan. Mereka berharap proyek ini akan mempercepat transisi Indonesia menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan. Hal ini juga didukung oleh Badan Riset dan Teknologi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (BRITEK KADIN) yang diwakili oleh Ilham Habibie, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan teknologi hijau dan mendorong agar hasil riset dapat diimplementasikan secara luas di dunia usaha. BRITEK KADIN memandang riset dan inovasi harus berorientasi pada implementasi di dunia usaha agar memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan perekonomian nasional.
Secara keseluruhan, pengembangan teknologi fotobioreaktor mikroalga melalui proyek Olimpus merupakan bukti nyata komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga riset, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan ekonomi hijau dan keberlanjutan lingkungan di Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam upaya mitigasi perubahan iklim secara inovatif dan berkelanjutan.
Daftar Tahapan Kerja Sama: * Penelitian sistem fotobioreaktor * Optimasi pertumbuhan mikroalga * Integrasi energi terbarukan