Gelombang Panas Landa Jepang, Sejumlah Festival Musim Panas Dimajukan

markdown Jepang kini tengah berjuang melawan gelombang panas ekstrem yang mengakibatkan perubahan signifikan dalam jadwal sejumlah festival musim panas tradisional. Perubahan ini dipicu oleh kekhawatiran atas keselamatan peserta dan pengunjung di tengah suhu yang terus meningkat.

Dampak Gelombang Panas pada Festival Tradisional

Beberapa festival ikonik yang biasanya memeriahkan musim panas di Jepang kini terpaksa menyesuaikan jadwal mereka. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap peringatan dari Badan Meteorologi Jepang yang menekankan risiko heatstroke, terutama karena tubuh masyarakat belum sepenuhnya beradaptasi dengan suhu panas di awal musim panas.

  • Festival Kembang Api Adachi (Tokyo): Pertunjukan kembang api megah yang biasanya diadakan pada akhir Juli, dimajukan menjadi 31 Mei. Keputusan ini diambil setelah pembatalan mendadak tahun lalu akibat cuaca ekstrem dan panas berlebihan, serta risiko kesehatan yang terkait.
  • Kujirabune Kuil Toride Jinja (Yokkaichi, Prefektur Mie): Acara tradisional yang semula dijadwalkan pada 14 dan 15 Agustus, diundur menjadi 27 dan 28 September. Pertimbangan utamanya adalah keselamatan peserta, terutama mereka yang berusia lanjut, dari bahaya suhu tinggi. Festival ini akan diintegrasikan dengan perayaan tahunan Gani Festival yang diadakan pada 23 September.
  • Festival Soma Nomaoi (Soma, Prefektur Fukushima): Festival yang menampilkan peserta berpakaian seperti samurai menunggang kuda ini, telah dilaksanakan pada 24-26 Mei. Biasanya acara ini diadakan pada bulan Juli. Perubahan ini sudah dimulai sejak tahun 2024 setelah insiden seekor kuda yang meninggal karena heatstroke pada Juli 2023.
  • Wasshoi Hyakuman Natsu Matsuri (Kitakyushu, Prefektur Fukuoka): Festival ini, yang biasanya diadakan setiap Agustus, kini dijadwalkan ulang menjadi September 2025 karena suhu panas ekstrem yang melanda wilayah barat daya Jepang.
  • Festival Saga Castle Town Sakae no Kuni: Festival yang biasa digelar pada bulan Agustus ini, dimajukan menjadi 31 Mei hingga 1 Juni 2025, sebagai respons terhadap panas ekstrem yang sering melanda wilayah tersebut selama musim panas.

Perlindungan Terhadap Risiko Kesehatan

Perubahan jadwal festival ini mencerminkan meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan yang terkait dengan gelombang panas. Panitia penyelenggara festival berusaha untuk melindungi peserta, penonton, dan staf dari potensi bahaya heatstroke dan masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh suhu tinggi.

Dampak Perubahan Iklim

Suhu di Jepang selama musim panas telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan dampak perubahan iklim. Hal ini menuntut adaptasi dalam penyelenggaraan acara-acara publik dan budaya untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan semua orang.