Amerika Serikat Perketat Kebijakan Visa Terhadap Mahasiswa Tiongkok Terkait Isu Keamanan Nasional

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengambil langkah tegas dengan memperketat kebijakan visa terhadap mahasiswa asal Tiongkok. Kebijakan ini menyasar mahasiswa yang diduga memiliki afiliasi dengan Partai Komunis Tiongkok (PKC) atau yang menempuh studi di bidang-bidang strategis seperti sains dan teknologi. Langkah ini diumumkan di tengah meningkatnya kekhawatiran terkait potensi spionase dan transfer teknologi ilegal dari Tiongkok.

Menteri Luar Negeri AS, dalam pernyataannya, menekankan bahwa peninjauan ulang visa akan dilakukan secara agresif. Pemerintah AS meyakini bahwa sistem akademik yang terbuka di universitas-universitas Amerika dapat dieksploitasi oleh pihak asing, khususnya Tiongkok, untuk mengakses riset-riset penting yang memiliki implikasi keamanan nasional. Lembaga-lembaga seperti Confucius Institute juga menjadi sorotan karena dicurigai sebagai alat propaganda dan perekrutan intelijen.

Kebijakan ini memicu berbagai reaksi. Pemerintah Tiongkok, melalui Kedutaan Besarnya di Washington, belum memberikan tanggapan resmi. Namun, sebelumnya Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan komitmennya untuk melindungi hak dan kepentingan sah mahasiswa Tiongkok di luar negeri.

Di sisi lain, kalangan akademisi dan pegiat hak asasi manusia menyuarakan kekhawatiran. Mereka berpendapat bahwa kebijakan yang terlalu luas dapat berdampak negatif bagi ribuan mahasiswa yang tidak terlibat dalam kegiatan spionase atau memiliki hubungan dengan PKC. Menurut mereka, larangan menyeluruh dapat mengancam masa depan mahasiswa yang sah dan merugikan reputasi AS sebagai pusat inovasi sains global.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari serangkaian tindakan yang diambil oleh pemerintahan AS untuk membatasi pengaruh Tiongkok di bidang akademik. Sebelumnya, AS telah menutup sejumlah Confucius Institute dan memperketat pemeriksaan media sosial bagi mahasiswa asing. Kini, dengan pengetatan kebijakan visa, AS mengirimkan sinyal yang jelas tentang keseriusannya dalam menangani potensi ancaman keamanan nasional yang berasal dari aktivitas akademik.

Sejak masa jabatan Presiden sebelumnya, pemerintah AS telah mengambil berbagai langkah untuk membatasi pengaruh akademik Tiongkok, mulai dari penutupan Confucius Institute, hingga perluasan pemeriksaan media sosial bagi mahasiswa asing. Kini, kebijakan pembatasan semakin diperluas. Pemerintah AS juga telah menghentikan seluruh proses pengajuan visa pelajar dan peserta program pertukaran asing sebagai bagian dari langkah keras terhadap ancaman keamanan nasional.