Waduk Retensi Marunda: Prioritas Pembangunan Jakarta Utara Tahun Ini Belum Menyentuh Ruang Publik

Proyek Waduk Retensi Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, tampaknya belum akan mengalami kemajuan signifikan dalam waktu dekat. Meskipun memiliki potensi besar sebagai pengendali banjir dan ruang publik yang bermanfaat, pembangunan fasilitas pendukung di sekitar waduk tersebut belum menjadi fokus utama Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara pada tahun ini.

Menurut Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase Suku Dinas (Sudin) SDA Jakarta Utara, Yudo Widiatmoko, perhatian utama saat ini masih tercurah pada pengerjaan lansekap di area sekitar waduk. Lebih lanjut, Yudo menjelaskan bahwa proyek waduk ini secara keseluruhan berada di bawah tanggung jawab Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, khususnya bidang rob. Hal ini mengindikasikan bahwa penanganan banjir rob menjadi prioritas utama terkait dengan keberadaan waduk tersebut.

Keterlambatan penyelesaian proyek Waduk Retensi Marunda telah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Proyek yang digagas sejak tahun 2014 ini, bertujuan untuk mengatasi masalah banjir yang sering melanda wilayah sekitar Kali Blencong. Selain itu, waduk ini juga direncanakan sebagai kawasan wisata yang dapat dinikmati oleh warga pesisir Jakarta.

Idealnya, di sekeliling Waduk Retensi Marunda akan dibangun taman yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai kegiatan seperti berkumpul, berolahraga, dan bersantai. Namun, hingga saat ini, realisasi rencana tersebut masih jauh dari harapan. Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa area di sekitar waduk masih terbengkalai dan ditumbuhi ilalang tinggi, menandakan kurangnya perawatan.

Terlepas dari belum rampungnya fasilitas pendukung, kondisi badan waduk sendiri relatif terawat. Air waduk terlihat bersih dan tidak terdapat sampah yang mengambang. Namun, akses masuk ke area dalam waduk ditutup dengan pagar seng, dan paving block di depan pintu masuk tampak hancur. Terdapat pula bangunan semi permanen dari kayu di dalam area waduk yang belum jelas peruntukannya.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai kelanjutan proyek Waduk Retensi Marunda. Meskipun berfungsi sebagai penampung air, potensi waduk sebagai ruang publik yang bermanfaat bagi masyarakat belum dapat dimaksimalkan. Diharapkan, pihak terkait dapat segera memberikan perhatian lebih terhadap penyelesaian proyek ini agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh warga Jakarta Utara.