IAIN Ambon Bertransformasi Menjadi UIN Abdul Muthalib Sangadji: Harapan Baru bagi Pendidikan dan Perdamaian di Maluku

Ambon, Maluku – Sebuah era baru bagi dunia pendidikan di Maluku telah dimulai dengan perubahan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangadji. Transformasi ini bukan hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga membuka cakrawala baru bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi nyata bagi masyarakat Maluku.

Peresmian perubahan status ini disambut dengan sukacita oleh berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Maluku. Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyampaikan harapan besarnya agar UIN Abdul Muthalib Sangadji dapat menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang unggul, serta agen perdamaian yang menginspirasi semangat persaudaraan di tengah masyarakat. Nama Abdul Muthalib Sangadji sendiri dipilih sebagai penghormatan kepada tokoh Maluku yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Abdul Muthalib Sangadji, atau yang lebih dikenal dengan A.M. Sangadji, adalah seorang pejuang, cendekiawan, dan politisi yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan tokoh-tokoh nasional seperti HOS Tjokroaminoto dan Haji Agus Salim, Sangadji aktif dalam pergerakan Sarekat Islam dan dikenal sebagai orator ulung. Warisan intelektual, spiritual, dan patriotisme Sangadji diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika UIN Abdul Muthalib Sangadji dalam mengembangkan kampus ini menjadi pusat keunggulan.

Perubahan status menjadi universitas memungkinkan UIN Abdul Muthalib Sangadji untuk membuka program studi di luar bidang keislaman. Hal ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat Maluku untuk mengakses pendidikan tinggi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Gubernur Lewerissa menekankan pentingnya UIN Abdul Muthalib Sangadji dalam meningkatkan kualitas akademik, tata kelola perguruan tinggi, dan kapasitas kelembagaan. Ia juga berharap agar UIN ini dapat menjadi motor penggerak lahirnya generasi muda Maluku yang unggul secara intelektual, kokoh secara spiritual, memiliki visi kebangsaan yang kuat, egaliter, akomodatif terhadap kearifan lokal, dan tangguh menghadapi tantangan global.

Semangat "Hidop Orang Basudara" dan nilai-nilai lokal seperti "Potong di Kuku Rasa di Daging, Ale Rasa, Beta Rasa, Sagu Salempeng di Patah Dua" diharapkan dapat menjadi landasan dalam pengembangan UIN Abdul Muthalib Sangadji. Nilai-nilai ini mencerminkan semangat persaudaraan, gotong royong, dan kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Maluku.

Dengan perubahan status ini, UIN Abdul Muthalib Sangadji diharapkan dapat menjadi mercusuar pendidikan di Maluku, yang tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Harapan Gubernur Maluku untuk UIN Abdul Muthalib Sangadji:

  • Menjadi agen perdamaian dan inspirator semangat "Hidop Orang Basudara".
  • Meningkatkan kualitas akademik dan tata kelola perguruan tinggi yang unggul.
  • Menjadi pusat inovasi dan peradaban.
  • Memperkuat kapasitas kelembagaan.
  • Menjadi motor penggerak lahirnya generasi muda Maluku yang unggul.

Peresmian UIN Abdul Muthalib Sangadji menandai babak baru dalam sejarah pendidikan di Maluku. Dengan semangat baru dan dukungan dari berbagai pihak, UIN ini diharapkan dapat mewujudkan visinya sebagai universitas yang unggul, inovatif, dan berkontribusi nyata bagi pembangunan Maluku dan Indonesia.