Wacana Permanen Stairlift di Borobudur Bergulir: Fadli Zon Sebut Inklusivitas, Arkeolog Ingatkan Kerentanan Candi

Wacana pemasangan stairlift secara permanen di Candi Borobudur kembali mencuat. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan gagasan ini dengan alasan inklusivitas, merujuk pada praktik serupa di berbagai situs cagar budaya dunia. Namun, rencana ini memicu perdebatan, terutama dari kalangan arkeolog yang menekankan kerentanan struktur candi.

Fadli Zon menjelaskan bahwa uji coba stairlift akan dilakukan untuk melihat kelayakan dan dampaknya. Ia meyakinkan bahwa pemasangan tidak akan merusak struktur cagar budaya karena bersifat portable dan tidak menggunakan baut atau metode lain yang merusak batu.

"Kita harapkan, nanti ini uji coba dulu ya," ujar Fadli Zon saat berada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025).

Namun, Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) memberikan catatan penting. Ketua Umum IAAI, Marsis Sutopo, mengingatkan bahwa batuan andesit penyusun Candi Borobudur sangat rentan terhadap tekanan, gesekan, dan benturan. Hal ini dapat mengancam keutuhan batu dan stabilitas struktur candi secara keseluruhan.

Marsis Sutopo menjelaskan, status Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia UNESCO (sejak 1991) dan Cagar Budaya Peringkat Nasional (berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 286/M/2014) mengharuskan segala aktivitas di kawasan candi mengacu pada prinsip-prinsip pelestarian yang ketat. Prinsip-prinsip ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, serta pedoman operasional dari UNESCO.

"Pemasangan stairlift hendaknya tidak menimbulkan kerusakan fisik maupun menurunkan citra Candi Borobudur sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional dan Warisan Dunia," tegas Marsis.

Sebelumnya, Direktur Utama, Maya Watono, menekankan bahwa pemasangan stairlift bersifat sementara dan tidak akan merusak struktur batu candi. Namun, kekhawatiran mengenai potensi dampak jangka panjang tetap menjadi perhatian utama para ahli arkeologi.

Pemasangan stairlift di Candi Borobudur membuka diskusi penting tentang aksesibilitas di situs warisan budaya, keseimbangan antara kebutuhan pengunjung dengan pelestarian warisan budaya bangsa untuk generasi mendatang. Pertimbangan yang matang dan kajian mendalam diperlukan untuk memastikan bahwa setiap perubahan atau penambahan di Candi Borobudur tidak mengancam keutuhan dan nilai sejarahnya.