Gelombang Panas Landa Medan: BMKG Ungkap Penyebab dan Imbau Masyarakat Waspada
Kota Medan dan sekitarnya mengalami peningkatan suhu yang signifikan beberapa hari terakhir, bahkan hingga malam hari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I memberikan penjelasan terkait kondisi cuaca ekstrem ini.
Menurut Forecaster BMKG Wilayah I, Putri Afriza, penyebab utama dari gelombang panas ini adalah berkurangnya tutupan awan. Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari langsung mencapai permukaan bumi tanpa adanya penghalang, sehingga suhu udara meningkat drastis.
"Berkurangnya tutupan awan menjadi faktor utama penyebab suhu udara terasa lebih panas dari biasanya. Radiasi matahari langsung terpancar ke permukaan bumi tanpa adanya halangan dari awan," ujar Putri Afriza.
Suhu udara tertinggi yang tercatat mencapai 37,8° Celcius pada siang hari. Meskipun demikian, BMKG juga memprediksi adanya potensi hujan di beberapa wilayah Sumatera Utara akibat pertumbuhan awan konvektif pada sore hingga malam hari.
"Analisis data menunjukkan bahwa suhu udara yang tinggi pada siang hari, mencapai 37,8°C, memicu pertumbuhan awan konvektif seperti Cumulonimbus pada sore hingga malam hari, yang berpotensi menyebabkan hujan di beberapa wilayah," jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dan menjaga diri dari dehidrasi. Penggunaan tabir surya (sunscreen) juga disarankan mengingat indeks UV yang cukup tinggi.
Berikut adalah imbauan dari BMKG:
- Waspada terhadap potensi hujan.
- Jaga cairan tubuh agar tidak dehidrasi.
- Gunakan tabir surya (sunscreen) untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
Kondisi cuaca yang tidak stabil ini menuntut perhatian dan tindakan preventif dari masyarakat untuk menjaga kesehatan dan keselamatan.